Advertisement
Minta Ampun pada Allah, Gus Muwafiq Kembali Minta Maaf
Gus Muwafiq memberikan klarifikasi dan permohonan maaf-Twitter - bambsbulaksumur
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Ulama asal Sleman, Ahmad Muwafiq belakangan menuai sorotan karena pernyataan dinilai menghina Nabi Muhammad.
Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq kembali menyampaikan permohonan maaf terkait ceramahnya yang belakangan ini menuai kontroversi. Ia juga memohon ampunan kepada Yang Kuasa.
Advertisement
Permintaan maaf itu disampaikan Gus Muwafiq ketika mengisi acara khataman di Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, Surakarta pada Sabtu (7/12/2019). Videonya lantas dibagikan oleh kanal YouTube Kampung YouTube.
Gus Muwafiq mengaku sebenarnya ingin mengurungkan niat menghadiri acara tersebut daripada menimbulkan kegaduhan. Namun, KH Abdul Rozaq selaku pengasuh Al-Muayyad bersikeras meminta Gus Muwafiq hadir.
BACA JUGA
"Saya merasa sebagai orang muda yang sudah merepotkan orang tua. Jadi merepotkan semua orang karena ceramah saya di pengajian. Karena hormatku kepada KH. Abdul Rozaq dan semua keluarga besar Mangkuyudan Pondok Pesantren Al-Muayyad, jika ucapan saya di pengajian-pengajian dinggap keliru, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," ucap Gus Muwafiq.
Lebih lanjut, Gus Muwafiq juga memohon ampun kepada Allah SWT kalau ceramahnya dianggap keliru.
"Semoga permintaan maaf saya diterima. Urusan permohonan ampun saya kepada Allah. Saya haturkan ampunan kepada Allah. Kepada semua umat Islam, saya minta maaf yang sebanyak-banyaknya," imbuhnya.
Untuk diketahui, ceramah Gus Muwafiq di Purwodadi, Jawa Tengah beberapa waktu lalu viral hingga memancing protes khalayak lantaran diduga memuat unsur hinaan kepada Nabi Muhammad.
Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq menyebut kelahiran Nabi Muhammad tidak bersinar. Selain itu, ia mengatakan Nabi Muhammad saat masih kecil "rembes" atau ingusan.
Namun, tak lama setelah namanya disorot, Gus Muwafiq memberikan klarifikasi. Ia menyampaikan permohonan maaf atas ceramahnya yang menyinggung, sekaligus meluruskan jika analogi yang disampaikan semata-mata untuk menjawab pertanyaan milenial mengenai cahaya Nabi Muhammad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Bupati Bantul Pastikan Natal 2025 Aman, Damai, dan Kondusif
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tetapkan Dokter Detektif sebagai Tersangka UU ITE
- Libur Nataru, Penjualan Wingko dan Bakpia Ngasem Naik 10 Persen
- KPK Dalami Aset Usaha Ridwan Kamil yang Tak Dilaporkan di LHKPN
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- Menkeu Pastikan Dana Bencana Sumatera Aman, MBG Tetap Jalan
- Polisi Temukan Dugaan Kasus Pertalite Dicampur Air, SPBU Ditutup
- Natal 2025, KPK Pastikan Hak Ibadah 12 Tahanan Terpenuhi
Advertisement
Advertisement



