Advertisement
Seorang Remaja Meninggal Gara-Gara Menoleh Terlalu Cepat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Nasib tragis dialami Ben Littlewood, seorang remaja 17 tahun dari Manchester. Ia meninggal dunia setelah menoleh terlalu cepat. Saat itu ia sedang membuat teh untuk adiknya lalu mendadak pingsan.
Sang ibu yang melihat anaknya jatuh pingsan di dapur langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Setelah 8 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Ben dinyatakan meninggal dunia.
Advertisement
Pemeriksaan medis di Stockport meyakini bahwa kematian Ben akibat menoleh terlalu cepat. Sehingga cara itu menyebabkan arteri robek dan membekukan darahnya di otak.
Karena usianya yang masih muda, dokter tidak menyadari bahwa pria itu juga menderita stroke setelah 4 hari dirawat di rumah sakit secara intensif.
Seorang dokter yang melakukan pemindaian otak Ben sebelum meninggal lantas mengatakan belum pernah menemukan kasus seperti ini selama 12 tahun menjadi tim medis.
"Dia memiliki hati yang lapang dan bisa membantu siapa pun," kata ibu Ben, Vicki Brocklehurst dikutip dari The Sun.
Vicki mengatakan bahwa sehari-hari Ben bekerja di tempat kayu dan ingin bergabung dengan Tentara Teritorial setelah lulus dari perguruan tinggi.
Menurut sang ibu, Ben adalah seorang anak, kakak, sepupu dan cucu yang baik. Selain itu, Ben juga seorang pelajar terbaik. Seumur hidup, Ben diketahui tidak memiliki masalah kesehatan, mengonsumsi obat-obatan maupun minum alkohol.
Karena itu, sang ibu mengira anaknya terjatuh dan kepalanya terbentur sehingga ia langsung memanggil ambulans. Para medis yang datang pun langsung memberi tahu bahwa ada benjolan dan luka di dahi anaknya.
Setelah tiba di Rumah Sakit Tameside, Ben langsung menjalani CT scan dan dokter menyatakan bahwa kondisi otaknya normal.
Awalnya, dr Shiva Koteeswaran, seorang ahli radiologi meminta Ben melakukan CT scan karena menduga ada pendarahan di otak atau tumor. Apalagi Ben juga memiliki benjolan di dahi yang dikira mengalami patah tulang tengkorak.
Tetapi, Shiva melihat bahwa kondisi tengkorak Ben sangat normal. Ternyata Ben justru mengalami trombosis arteri yang sangat jarang dan Shiva belum pernah menemukan kasusnya selama 12 tahun menjadi dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPU Tetapkan Istri Mendes PDT Sebagai Bupati Serang Hasil PSU
- Pelaku Usaha Ingin Penerbangan Langsung ke Bandara Ahmad Yani Segera Dibuka
- Polri Buru Pelaku Penipuan Modus Kripto Platform JYPRX, SYIPC, dan LEEDSX
- KBRI Upayakan Perlindungan WNI di Kamboja
- Libur Panjang Waisak 2025: Tol Jagorawi Berlakukan Contraflow
- Harga Pangan Sabtu 10 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi 8 Hari di Jawa Timur
Advertisement