Advertisement
Unjani Gelar Seminar Terapi Kolaboratif untuk Tingkatkan Kesehatan Reproduksi dan Seksual

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) menggelar acara Terapi Kolaboratif untuk meningkatkan Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Gedung Balai Shinta Mandala Bhakti Wanitatama, Kecamatan Depok, Sleman pada Minggu (1/12/2019) pagi. Ratusan peserta memenuhi ruangan dan paling banyak pesertanya adalah perempuan.
Ahli Seksologi Indonesia, Boyke Dian Nugraha mengatakan terapi kesehatan reproduksi banyak jenisnya, seperti perawatan organ intim wanita maupun terapi menopause.
Advertisement
Adanya terapi komplementer sebagai tambahan dalam terapi kesehatan reproduksi di luar terapi utamanya. Ia menjelaskan bahwa vagina spa yang akhir-akhir ini bisa dilakukan di salon padahal seharusnya yang melakukan hal itu ialah orang-orang di bidang kesehatan.
"Seharusnya ya bidan, fisioterapi, dokter, dan perawat," ujarnya kepada Harianjogja.com, Minggu (1/12/2019).
Dalam vagina spa, pasien harus mengetahui apa saja yang diberikan oleh terapis. Namun demikian, jika dilakukan di salon, edukasi itu tidak diberikan.
Ia mencontohkan jika seorang wanita mengalami keputihan akan diberikan obat karena jamur, lalu diberi obat anti jamur dan diajarkan merawatnya secara higenis. Terapi pelengkapnya atau komplementar untuk membantu mengobati keputihan ialah mencuci organ intim dengan air daun sirih atau melakukan vagina spa setelah menstruasi.
"Itu salah satunya yang bisa dilakukan," kata Boyke.
Ia menyayangkan salon-salon yang menawarkan jasa seperti itu tanpa adanya perawat atau fisioterapis. Harus ada tahapan-tahapan yang dilewati sebelum melakukan vagina spa.
"Ada tahapan untuk scrub, bahan-bahannya, dan titik akupunturnya yang diketahui oleh orang-orang yang belajar kesehatan," katanya.
Sementara itu, seorang fisioterapis, Muhammad Irfan mengungkap sudut pandang fisioterapis tentang bagaimana melatih secara efektif organ reproduksi dan seksual. Pada aspek fisioterpasi lebih menekankan kepada melatih otot-otot khusus terkait sistem reproduksi menggunakan bio feedback.
"Bio feedback adalah metode untuk membuat untuk tertentu yang sudah ditargetkan benar-benar bekerja," ujarnya.
Menurutnya, sistem reproduksi berhubungan dengan kualitas hidup seseorang. Sekarang ini, terganggunya kualitas hidup seseorang kurang disadari karena ada gangguan sistem reproduksinya serta kualitas seksualnya.
"Efeknya seseorang bisa sakit dan kualitas hidupnya menurun," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Kota Jogja, Hasto Wardoyo Upayakan Peningkatan Kualitas
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Baru Sesaat Bebas dari Lapas, Mantan Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait Pencucian Uang
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara
- Kasasi Harvey Moeis Ditolak Mahkamah Agung, Tetap Dihukum 20 Tahun Penjara
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Prabowo Minta Polri Lanjutkan Tanam Jagung dan Dukung Program MBG
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
Advertisement
Advertisement