Advertisement
Wakil Ketua MPR Ajak Lawan Segala Bentuk Radikalisme

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Bangsa Indonesia harus semangat memerangi segala bentuk radikalisme maupun terorisme yang berkembang dan berpotensi memecah-belah persatuan. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Muzani.
"Pancasila digali pemimpin bangsa di antara latar belakang berbeda. Kita perlu mencapai kesepakatan bersama, supaya negara ini berdiri kokoh karena sesungguhnya negara ini multietnis, multiras, dan multi-budaya," kata Muzani berdasarkan rilis yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (24/11/2019).
Advertisement
Para pemimpin, termasuk pemimpin agama, telah mencapai kata sepakat Pancasila adalah dasar permusyawaratan bangsa dan negara. Bangsa Indonesia sangat beruntung mempunyai ideologi Pancasila.
"Pancasila melandasi dasar negara kita sehingga negara berdiri kokoh sampai sekarang dan kita tetap bersatu dalam bingkai negara Republik Indonesia," kata Muzani saat menjadi pembicara dalam Forum Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019 yang digelar di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Sabtu.
Ia menambahkan, Pancasila telah menyatukan beragam latar belakang, mulai dari Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang dimiliki Indonesia.
Perbedaan yang dimiliki setiap suku bangsa yang tersebar di penjuru Nusantara telah bersatu dalam bingkai Pancasila. Persatuan yang telah dirajut harus terus dijaga.
Politisi Partai Gerindra itu menegaskan betapa pentingnya Pancasila untuk ditegakkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila pun diyakininya akan mengokohkan Indonesia hingga selama-lamanya.
Muzani mengatakan jika Pancasila sebagai ideologi bangsa harus menjadi harga mati yang harus ditanamkan dalam jiwa setiap Warga Negara Indonesia.
"Pancasila merupakan harga mati bangsa Indonesia," kata dia.
Turut hadir dalam forum itu, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komisaris Jenderal Polisi Dharma Pongrekun, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Bursah Zarnubi dan Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev.
Hadir juga Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Profesor Amany Lubis, mantan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Mohamad Asruchin, mantan Duta besar Indonesia untuk Spanyol Yuli Mumpuni Widarso dan Sekretaris Jenderal Indonesia Society for OIC (ISOIC) Bunyan Saptomo.
Radikalisme hingga aksi teror yang kembali terulang di Indonesia menjadi fokus utama dalam Forum Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019 itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Donald Trump Larang Warga Palestina Kembali ke Gaza
- KPAI Sarankan Evaluasi Makan Bergizi Gratis Melibatkan Orang Tua dan Anak
- Empat Warga Kota Bogor Meninggal Dunia Usai Tenggak Miras Oplosan
- Nusron Wahid Pastikan Kebakaran Gedung ATR/BPN Murni Musibah
- Sepanjang Januari 2025, KAI Amankan Barang Penumpang KA Senilai Rp1,19 Miliar
Advertisement

Pelaku UMKM Kuliner Ikuti Pelatihan Higienitas Pangan hingga Edukasi Akses Permodalan
Advertisement

Hangat dan Intimnya Romantic Dinner Hari Valentine bareng Pasangan di Royal Garden
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Sebut Ada Raja Kecil Pengganjal Skenario Efisiensi Anggaran, Dahnil Ikut Bersuara
- Cara Melapor Jika Bertemu Anggota Polisi Nakal, Bisa WA Langsung ke Propam
- KPAI Sarankan Evaluasi Makan Bergizi Gratis Melibatkan Orang Tua dan Anak
- Deddy Corbuzier Jadi Staf Khusus Menteri Pertahanan, KPK: Wajib Lapor Harta Kekayaan
- Bareskrim Mengaku Kesulitan Menangkap Bandar Narkoba Internasional Fredy Pratama
- Yusril Rekomendasikan Penetapan Satu Intitusi Penjaga Keamanan Laut
- Petinggi IKN Ali Berawi Tiba-tiba Mundur dari Jabatannya, Begini Penjelasan Otorita
Advertisement
Advertisement