Advertisement

Kementan Beri Perhatian pada Kasus Babi Mati

Iim Fathimah Timorria
Jum'at, 08 November 2019 - 23:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kementan Beri Perhatian pada Kasus Babi Mati Peternakan babi - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Ribuan babi ditemukan mati di Provinsi Sumatra Utara. Kondisi itu menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah. 

Direktur Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian Fadjar Sumping Tjatur Rasa mengemukakan bahwa sejauh ini vaksin dan obat untuk menangkal virus African Swine Flu (ASF) yang diindikasikan menjangkiti hewan ternak tersebut belum ditemukan. Di sisi lain, penyakit demam babi afrika cenderung menyebar dengan cepat dan luas dan mengakibatkan kematian yang tinggi pada babi.

Advertisement

“Untuk ASF yang menjadi perhatian adalah kerugian ekonomi karena penyebarannya luas dan cepat serta menyebabkan kematian yang tinggi. Hal ini dikarenakan tidak ada vaksin dan obatnya,” ujar Fadjar dalam pesan tertulis kepada Bisnis, Jumat (8/11/2019).

Pihaknya pun belum bisa memastikan apakah kematian ribuan babi di Sumatra Utara disebabkan oleh virus AFS. Sebagaimana dilaporkan pemerintah daerah setempat, kasus kematian akibat virus ASF belum pernah ditemukan di Indonesia dan memerlukan uji laboratorium berkali-kali.

“Dari gejala klinis yang ada dan hasil uji laboratorium mengarah ke ASF. Tetapi ada juga hasil uji sampel yang positif hog cholera,” ujar Fadjar.

Fadjar menerangkan bahwa penanganan ASF di lapangan telah dilaksanakan sesuai pedoman usai kasus kematian babi ini ditemukan. Adapun penanganan ini meliputi penerapan biosecurity, penguburan babi yang mati dan desinfeksi.

“Pencegahan keluarnya babi dan produk yang dari area yang tertular dilakukan. Kami juga mengamankan dan mencegah penyebaran ke area yang masih bebas,” sebutnya.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.

Dari 11 kabupaten/kota tersebut sebanyak 4.682 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. Hingga kini, Pemprov Sumut bersama pemerintah daerah berupaya keras untuk menangani masalah tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 24 April 2024

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 01:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement