Advertisement
Ini Respons Menkes Terawan tentang Penemuan Obat HIV/AIDS Kedaluwarsa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto merespons temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai persediaan obat-obatan antiretroviral (ARV) yang kedaluwarsa.
Dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan BPK mendapati pemborosan dana sebesar Rp2,8 miliar akibat obat bagi pasien HIV/AIDS yang kedaluwarsa tersebut.
Advertisement
Pada Agustus 2019, angka barang atau obat-obatan yang kedaluwarasa disebutkan akan terus bertambah, karena berdasarkan expired date yang tertera dalam kemasan obat, terdapat sekitar Rp90,4 miliar obat-obatan yang akan melewati masa kedaluwarsa.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berujar pihaknya harus melakukan pengecekan lebih lanjut perihal obat kadaluwarsa tersebut.
"Ya kami harus cek apa betul kedaluwarsa karena tidak atau sebenarnya pengadaan yang sudah bertahun-tahun yang lalu," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Selasa (5/11/2019).
"Kami kan harus cek betul, apakah itu obat yang sebenarnya sudah harus disposal atau obat yang sebenarnya karena pengadaan. Itu yang harus diketahui dengan jelas lah," sambungnya.
Dugaan yang tidak berdasar menurut Menkes hanya akan menimbulkan dampak yang tidak baik sehingga diperlukan penelusuran lebih lanjut.
"Soalnya, nanti jangan suuzon, sehingga akan menimbulkan dampak, impact yang enggak baik," selanya.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Widyawati menyebutkan hingga saat ini obat ARV yang kedaluwarsa tersebut sedang dalam proses pemusnahan.
"Proses pemusnahan," ujar Widyawati singkat saat dihubungi melalui pesan singkat oleh Jaringan Informasi Bisnis Indonesia pada Selasa (5/11/2019).
Dari pemberitaan sebelumnya diterangkan, pemeriksaan di lapangan menunjukkan proses pendistribusian tidak mendahulukan obat-obatan yang memiliki masa kedaluwarsa lebih awal.
Dalam pendistribusian efavirenzv (EFV) 600 mg tahun 2018 sebanyak 22.390 tablet dan EFV tahun 2019 sebanyak 801.420 tablet yang tidak memperhatikan tanggal kedaluwarsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Laporan Harta Kekayaan Kabinet Prabowo, Ada yang Mencapai Rp5,4 Triliun
- Mitra Makan Bergizi Gratis Hanya Bisa Daftar lewat Web Resmi, Lainnya Dipastikan Bodong
- Gebrakan Trump Seusai Dilantik, Langsung Tarik AS Keluar dari WHO
- Polemik Pagar Laut di Tangerang, Presiden Minta Dituntaskan karena Ilegal
- Dugaan Penyelewengan Dana Desa untuk Judi Online, PPATK: Kami Dalami
Advertisement
Sepanjang Tahun Lalu, 950 Juru Parkir di Sleman Dapat Jamsos Ketenagakerjaan
Advertisement
Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah
Advertisement
Berita Populer
- Pelantikan Donald Trump Digelar 23.30 WIB, Cek Link Streaming Ini
- Gaji Polisi Naik, Komisi III DPR: Setuju asal Sanksi Berat Diberikan Saat Ada Pelanggaran
- Presiden Prabowo Minta Para Guru Tidak Perlu Berterimakasih Soal Makan Bergizi Gratis
- Berkat Digitalisasi BPR, Komunal Salurkan Kredit UMKM Rp1,2 Triliun untuk UMKM Selama 2024
- Didemo Pegawai, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Klaim Sudah Mengundang 2 Tokoh Aksi
- Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Taiwan
- Laut di Tangerang Ternyata Sudah Dikapling Menjadi 263 SHGB dan 17 SHM Milik Perusahaan dan Perorangan
Advertisement
Advertisement