Advertisement

Promo November

Indonesia Ekspor 3 Pesawat ke Thailand & Nepal Senilai Rp841,8 Miliar

Hadijah Alaydrus
Rabu, 30 Oktober 2019 - 20:27 WIB
Budi Cahyana
Indonesia Ekspor 3 Pesawat ke Thailand & Nepal Senilai Rp841,8 Miliar Indonesia berhasil mengekspor pesawat terbang CN235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero) ke Nepal. - JIBI/Bisnis Indonesia/Hadijah Alaydrus

Advertisement

Harianjogja.com, BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (Persero) mengekspor tiga pesawat pada tahun ini senilai US$60 juta atau setara Rp841,8 miliar.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro menuturkan perusahaan telah mengirim dua unit pesawat per 30 Oktober 2019. Ekspor tersebut terdiri dari dua unit NC 212 I: satu unit sudah dikirimkan pertengahan bulan Oktober dan satu unit lagi menyusul bulan depan. Pesanan tersebut milik Kementerian Pertanian Thailand.

Advertisement

Sementara itu, satu unit lagi adalah CN 235-220 military transport, pesanan Angkatan Darat Nepal yang sudah dikirimkan pada Kamis (30/10/2019). "Total nilai ekspor kurang lebih hampir US$60 juta untuk tiga pesawat itu," ujar Elfien di sela-sela ferry flight CN 235-220 military transport ke Nepal.

Ke depannya, PT DI sudah mengantongi komitmen pengiriman satu pesawat CN 235 ke Sinegal pada 2020 dan komitmen pengadaan enam unit pesawat dari pemerintah Filipina. Untuk pesanan Filipina, Elfien mengaku pihaknya masih menunggu kepastian persetujuan pembelian dari parlemen negara tersebut.

Elfien menuturkan pesanan pesawat banyak berdatangan, tetapi umumnya negara atau pihak pemesan membutuhkan fasilitas pendanaan. Oleh karena itu, PT DI memerlukan adanya dukungan perbankan atau lembaga keuangan untuk memberikan fasilitas buyers' kredit bagi pihak pembeli.

"Argentina, negara-negara Asia Pasifik memang membutuhkan pendanaan itu, tapi memang belum ada," ujarnya.

Dengan fasilitas buyers' credit yang diberikan kepada pengimpor, Elfien yakin produksi perusahaan dapat meningkat. Buyers' credit atau kredit pembeli adalah fasilitas kredit jangka pendek yang biasa diberikan bagi pengimpor dari bank atau lembaga keuangan.

Perusahaan berencana menyiapkan fasilitas khusus bagi perakitan pesawat baru N219 yang tengah disertifikasi untuk tahapan produksinya. "Hanggar yang lama bisa kami gunakan untuk fasilitas assembly dan sub assembly," ujar Elfien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogja
| Minggu, 24 November 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement