Advertisement
Ratusan Ribu Data Pemakai Situs Pekerja Seks Dicuri

Advertisement
Harianjogja.com, AMSTERDAM--Sedikitnya 250.000 orang yang menggunakan situs untuk pekerja seks di Belanda telah dicuri. Data alamat email, nama pengguna hingga kata sandi terenkripsi dicuri dari situs bernama Hookers.nl.
Dikutip Okezone.com, penyerang diyakini telah mengeksploitasi bug (celah) dalam perangkat lunak ruang obrolannya yang ditemukan bulan lalu. Laporan menyarankan peretas jahat yang mengambil data telah menawarkannya untuk dijual di pasar gelap.
Advertisement
Hookers.nl "tidak senang" tentang serangan itu, juru bicara medianya Tom Lobermann mengatakan kepada penyiar Belanda NOS.
Lobermann mengatakan pekerja seks yang menggunakan situs dan klien yang mengunjungi mereka bisa berisiko jika data mereka dicuri dan dijual. Dia mengatakan situs tersebut telah memberi tahu semua orang yang memiliki akun tentang pelanggaran tersebut.
Pesan yang dikirim oleh administrator situs juga menyarankan orang untuk mengubah kata sandi mereka. Editor teknologi NOS Joost Schellevis, yang telah melihat pilihan data dari file yang ditawarkan untuk dijual, mengatakan mengidentifikasi pengguna situs melalui alamat email mereka tidak akan sulit.
Schellevis menghubungi tersangka pencuri yang mengatakan dia tidak merasa bersalah atas serangan itu. "Saya bukan iblis. Ini bukan pertanyaan apakah situs web Anda diretas, tetapi kapan," katanya mengutip BBC, Senin (14/10/2019).
Peretas menambahkan bahwa beberapa orang tertarik untuk membeli data. Hookers.nl menggunakan program populer untuk hosting forum online dan diskusi yang disebut vBulletin. Pada akhir September, peneliti keamanan mengidentifikasi kerentanan dalam program yang dapat dieksploitasi untuk mencuri data.
VBulletin dengan cepat berhasil menambal celah tetapi beberapa situs dilanggar sebelum mereka menginstal keamanan perlindungan.
Prash Somaiya, manajer program teknis di HackerOne, mengatakan bahwa menyerang situs seperti Hookers.nl adalah "kemenangan ganda" bagi penjahat siber karena mereka dapat menjual data dan berpotensi memeras pengguna.
"Penjahat oportunis lain yang melihat berita itu juga dapat menggunakannya untuk mencoba menjelek-jelekkan pengguna yang mungkin dengan menyamar sebagai penyerang asli untuk memeras siapa pun yang jatuh dalam penipuan mereka," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Dibakar Massa Istri Mantan PM Nepal Meninggal Akibat Luka Bakar
- 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor
- Gubernur Bali Minta Wali Kota Denpasar Data Jumlah Kerugian Akibat Banjir
- Sekjen PBB Minta Dilakukan Penyelidikan Menyeluruh Terkait Aksi Protes di Nepal
- Kacau! Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar Dicuri
Advertisement

Ekspedisi Hijau Leave No Trace, Datang Bersih, Pulang Juga Bersih
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ditunjuk Jadi Menko Polkam Ad Interim, Ini Kata Sjafrie Sjamsoeddin
- Ribuan Paket Beras SPHP Disalurkan ke Masyarakat
- Siswi SMK Ditetapkan Tersangka Pembuangan Bayi, Pacar Hanya Saksi
- Bos Gudang Garam Beri Penjelasan Video Viral PHK Massal
- Khalid Basalamah Diperiksa Saksi Korupsi Kuota Haji Era Menag Yaqut
- Disebut Sembarangan, Menkeu Purbaya: Mereka Tak Ngerti Ekonomi
- Menko Yusril Kunjungi Delpedro Marhaen di Rutan Polda Metro
Advertisement
Advertisement