Advertisement
Pemerintah Pilih Pinjaman Ketimbang SBN

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketidakpastian pasar menjelang akhir 2019 dipandang bakal mendorong pemerintah untuk mengandalkan pinjaman dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan utang.
Hal ini mengingat adanya sentimen perang dagang antara AS dengan China yang memberi dampak kepada pasar obligasi termasuk Surat Berharga Negara (SBN).
Advertisement
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai hal ini pun pada akhirnya mendorong investor untuk menahan investasi karena sentimen investor atas pertumbuhan ekonomi masih belum baik.
Perang dagang memberikan dampak terhadap prospek pertumbuhan ekonomi China dan hal ini turut berdampak terhadap sentimen investor atas pasar Asia secara keseluruhan.
Baru-baru ini, World Bank telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2019 dari 6,2% ke 6,1%, sedangkan untuk 2020 proyeksi pertumbuhan ekonomi juga dipangkas dari 6,2% ke 5,9%.
"Pada satu sisi ketergantungan kita terhadap China tidak sebesar negara lain tetapi investor mulai menghindari semua negara Asia termasuk Indonesia karena sentimen tersebut," ujar Lana, Minggu (13/10/2019).
Apabila pemerintah memaksakan diri untuk menerbitkan SBN terutama yang bersifat jangka pendek seperti Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 Bulan ataupun global bonds, maka pemerintah perlu menawarkan kupon yang lebih tinggi dan hal ini akan membebani anggaran pemerintah ke depan.
Mengingat dalam pelaksanaan pembiayaan pemerintah menggunakan pendekatan minimum cost, maka dapat dipastikan bahwa pinjaman tunai yang rencananya akan ditarik pemerintah sebagi buffer pada kuartal IV/2019 memiliki bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan surat utang.
"Kalau menerbitkan global bond bunganya 5% sedangkan misalnya pinjaman multilateral bunganya 4,5%, itu besar sekali bedanya untuk cost of borrowing pemerintah," imbuh Lana.
Di lain pihak, Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menilai pemerintah masih tetap perlu menggencarkan penerbitan SBN jangka panjang dibandingkan dengan pinjaman luar negeri.
SBN yang diterbitkan juga sebaiknya dipesan dipenuhi oleh investor domestik. "Jangan jangka pendek yang gampang diambil yieldnya dan bisa hit and run," ujar Tauhid, Minggu (13/10/2019).
Untuk diketahui, data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 9 Oktober 2019 menunjukkan penarikan utang melalui SBN secara bruto sudah mencapai Rp759,22 triliun atau 90,19% dari target sebesar Rp841,78 triliun.
Secara neto, penarikan utang melalui SBN sudah mencapai Rp354,63 triliun atau 92,88% dari target yang mencapai Rp381,83 triliun.
Dari sisi pinjaman, pinjaman dalam bentuk tunai diproyeksikan meningkat drastis dibanding dengan yang telah ditetapkan dalam APBN.
Pinjaman luar negeri dalam bentuk tunai diproyeksikan meningkat dari target sebesar Rp30 triliun menjadi Rp44,16 triliun atau 147,2% dari target.
Merujuk pada laporan semester I APBN 2019, disebutkan bahwa pemerintah telah menjajaki potensi penarikan pinjaman tunai sebesar US$1 miliar hingga US$2 miliar yang rencananya akan ditarik pada kuartal IV/2019. Pinjaman tersebut berfungsi sebagai buffer untuk pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 97 Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel Saat Gencatan Senjata
- Jadwal KA Bandara YIA dari Stasiun Tugu Hari Ini 21 Oktober 2025
- Hadirkan Sheila On 7, BTN Dukung Festival Remember November Jogja
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Hari Ini 21 Oktober 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Pekan Ini 21-26 Oktober 2025, dari Stasiun Tugu
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja Hari Ini, Selasa 21 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Hari Ini, Selasa 21 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement