Advertisement
Dimunculkan Akun Polda Metro Jaya, Penyebar Hoaks Ambulans Pemprov DKI Bawa Batu Diminta Ditindak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Siapa penyebar hoaks kabar ambulans Pemprov DKI bawa batu untuk demonstran kini dicari.
Anggota DPRD Jakarta Mohamad Taufik mengaku prihatin dengan adanya berita bohong atau hoaks soal petugas ambulans yang disebut polisi mengangkut batu dan bensin saat kerusuhan pelajar di kawasan gedung DPR, Senayan, Jakarta. Kabar tersebut sebelumnya disampaikan lewat unggahan akun twitter dan Instagram @TMCPoldaMetro yang kekinian sudah dihapus karena ada kesalahpahaman.
Advertisement
Taufik menyebut perilaku menyebar hoaks sangat tidak pantas. Terlebih lagi di Indonesia yang menganut sistem demokrasi.
"Kan dia menyebar berita kebohongan. Nah harus ditindak dong. Penyebar berita kebohongan harus ditindak," ujar Taufik saat dihubungi, Jumat (27/9/2019).
Ketua DPW Gerindra DKI Jakarta ini menganggap tindakan hukum harus tetap dijalankann meskipun yang menyebarkan hoaks adalah pihak kepolisian. Apalagi yang menjadi sasaran hoaks adalah tenaga medis yang memberikan pertolongan untuk para korban.
"Jadi petugas salah, diproses hukum. Yang salah diproses secara hukum. Sangat disayangkan lah itu, apalagi petugas kesehatan," jelasnya.
Meskipun kepolisian sudah menyebarkan informasi yang salah, Taufik tetap mengapresiasi karena pihak aparat itu sudah mengakui kesalahannya. Namun Taufik berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Ya cuma harus jadi pelajaran supaya tidak terulang lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menjelaskan ada kesalahpahaman aparat Brimob terkait tuduhah mobil ambulans membantu menyuplai batu dan bensin saat terjadi bentrokan dengan massa pelajar SMK/STM saat demonstrasi di DPR RI, kemarin.
Hal itu disampaikan Argo menanggapi video viral anggota Brimob yang menuduh petugas medis dan ambulans milik Pemprov DKI membantu pendemo menyiapkan batu dan bensin.
Setelah diselidiki, kata Argo, terjadi salah paham dari petugas Brimob yang melakukan sweeping terhadap enam unit mobil ambulans di dekat Gardu Tol Pejompongan, Jalan Gatot Soebroto, Kamis (26/9/2019) dini hari.
Dia mengklaim jika batu dan bensin yang ditemukan adalah milik massa aksi. Saat itu, sejumlah massa aksi berlarian mencari perlindungan di mobil ambulans.
"Jadi anggapan dari Brimob, diduga mobil ini yang digunakan perusuh, tapi bukan. Perusuh masuk ke mobil untuk perlindungan," kata Argo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement

Manunggal Fair Kulonprogo Targetkan 100 Ribu Pengunjung Tahun Ini
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Kouta Haji
- Tugas ke Luar Kota, Wapres Gibran Tak Hadiri Acara Pelantikan Menteri Baru
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
Advertisement
Advertisement