Advertisement
BMKG Deteksi 1.180 Titik Panas di Sumatra

Advertisement
Harianjogja.com, PEKANBARU--Sebanyak 1.182 titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau di Pulau Sumatera pada Sabtu pagi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, satelit Terra dan Aqua pada pukul 06.00 WIB mendeteksi titik panas paling banyak di Provinsi Jambi yakni sebanyak 499 titik. Terbanyak kedua adalah Sumatera Selatan (Sumsel) dengan 391 titik, diikuti oleh Riau dengan 198 titik panas.
Advertisement
Bangka Belitung juga terdeteksi 40 titik panas, kemudian Lampung 33 titik, Kepulauan Riau sembilan titik, Sumatera Barat delapan titik, serta Bengkulu dan Sumatera Utara masing-masing dua titik panas.
Khusus di Riau dari 198 titik panas, paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 74 titik, Rokan Hilir 57 titik, dan Pelalawan dengan 28 titik. Kemudian di Bengkalis ada 17 titik, Indragiri Hulu 14 titik, Kuansing empat titik, serta Meranti dan Kampar masing-masing dua titik panas.
Ada 129 titik yang dipastikan titik api karhutla di Riau, dan lokasi paling banyak di Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Pelalawan yang masing-masing ada 47, 38 dan 18 titik.
BMKG melaporkan jarak pandang di sejumlah daerah di Riau memburuk pada Sabtu pagi. Kota Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB jarak pandang hanya 700 meter, Kabupaten Pelalawan 400 kilometer Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hilir 500 meter. Hanya di Kota Dumai yang pagi ini jarak pandang relatif bagus, yakni dua kilometer.
Papan penunjuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, menunjukan kualitas udara dalam kategori sangat tidak sehat.
Wakil Komandan Satuan Tugas Karhutla Riau, Edwar Sanger menyatakan kebakaran meluas di Kabupaten Pelalawan dan Kampar yang lokasinya dekat dengan Kota Pekanbaru.
Di daerah Rimbo Panjang perbatasan Kampar dengan Pekanbaru, lokasi titik api ada di Jalan GKPN Ujung kini luasnya sekitar lima hektare dari sebelumnya hanya setengah hektare (ha).
Di Pelalawan, kebakaran bertambah luas di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, mencapai 40 Ha dari sebelumnya 11 Ha. Kemudian di Desa Lalang Kabung Kecamatan Pelalawan meluas jadi 5 Ha, Desa Lubuk Keranji Timur Kecamatan Bandar Petalang meluas 15 Ha, di Ds. Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci meluas jadi 50 Ha dari sebelumnya 6 Ha, dan di Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan meluas jadi 2 Ha.
“Upaya pemadaman terus kita lakukan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement

Manunggal Fair Kulonprogo Targetkan 100 Ribu Pengunjung Tahun Ini
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Kouta Haji
- Tugas ke Luar Kota, Wapres Gibran Tak Hadiri Acara Pelantikan Menteri Baru
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
Advertisement
Advertisement