Advertisement
Pemerintah Malaysia Liburkan 400 Sekolah karena Kabut Asap. Indonesia Biang Keroknya?
Menara Petronas di Malaysia diselimuti kabut asap karhutla Indonesia (reuters/Lim Huey Teng)
Advertisement
Harianjogja.com, KUALA LUMPUR – Sekitar 400 sekolah diliburkan oleh Pemerintah Malaysia akibat kabut asap kebarakan hutan dan lahan (karhutla) dari Indonesia. Kegiatan belajar mengajar terpaksa ditiadakan demi kesehatan warga.
Dilansir Reuters, Rabu (11/9/2019), Kementerian Pendidikan Malaysia mengatakan pihaknya meliburkan sejumlah sekolah di negara bagian Serawak. Sebab, wilayah yang berbatasan langsung dengan Kalimantan itu terkena imbas kabut asap karhutla. Pemerintah Malaysia juga mengirim setengah juta masker wajah untuk melindungi warganya di Serawak.
Advertisement
Selain Malaysia, wilayah Singapura, Filipina, hingga Thailand juga diselimuti kabut asap. Pusat Meteorologi Khusus Asean (ASMC) seperti dikabarkan New Straits Times menyatakan, sumber asap lintas batas yang memengaruhi kualitas udara di Malaysia dan beberapa negara sekitarnya kemungkinan berasal dari Indonesia.
Kabut asap diperkirakan terus menyelimuti wilayah tersebut akibat cuaca kering. Titik panas yang masih terdeteksi di Sumatra menyebabkan penumpukan kabut asap.
BACA JUGA
Kabut asap dari Kalimantan juga tersebar sampai ke Semenanjung Malaysia dan Singapura. ASMC memperkirakan cuaca kering bakal bertahan hingga beberapa pekan ke depan.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, lebih dari 2.500 titik api tersebar di Asia Tenggara. Titik panas terus muncul di bagian selatan khatulistiwa hingga Oktober 2019. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan, kemungkinan musim hujan di Indonesia tertunda hingga November 2019.
Sampai saat ini, pemerintah telah mengerahkan pasukan militer, polisi, dan agen mitigasi bencana untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di lebih dari 1.600 tempat. Sekitar 37 pesawat dikerahkan oleh badan mitigasi untuk melakukan pengeboman air, memodifikasi cuaca, dan membuat hujan buatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Segera Eksekusi Terpidana Harvey Moeis 20 Tahun Penjara
- Menteri Maman: Penyaluran KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja
- Ular Sanca Mangsa 2 Ekor Ayam di Imogiri, Warga Diminta Waspada
- BGN Larang Penggunaan Bahan Pabrikan untuk Menu MBG
- Menko Muhaimin Sebut Ritel Raksasa Bisa Bunuh UMKM
- Jual Stadion Maracana! Rio de Janeiro Alami Krisis Keuangan
- Jadwal KRL Solo Jogja, Rabu 29 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement




