Advertisement

6 Demonstran Papua Dikabarkan Tewas Tertembak, AMP: Siapa Lagi Kalau Bukan Aparat

Newswire
Rabu, 28 Agustus 2019 - 18:57 WIB
Bhekti Suryani
6 Demonstran Papua Dikabarkan Tewas Tertembak, AMP: Siapa Lagi Kalau Bukan Aparat Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme menggelar aksi damai di depan Mabes TNI dan Istana Negara, Rabu (28/8/2019). - Suara.com/Stephanus Aranditio

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Aparat pemerintah dituduh sebagai penyebab kematian enam demonstran Papua.

Sebanyak enam warga dikabarkan meninggal dunia saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Deiyai, Waghete II, Tigi, Deiyai, Papua, hari ini. 

Advertisement

Kabar tersebut disampaikan oleh Sektum II Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Albert Mungguar saat melakukan aksi unjuk rasa di Mabes TNI dan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

Albert mengaku mendapatkan informasi, jika penembakan yang menewaskan warga Papua itu dilakukan oleh aparat. Namun, dia tak merinci aparat mana yang dituduh menjai pelaku penembakan.

"Saya tadi dapat kabar dari Papua kalau di Deiyai 6 orang kena tembak, meninggal semua, siapa lagi kalau bukan aparat," kata Albert.

Dia mengaku belum mengetahui lebih detail terkait kronologis dan identitas korban tewas dalam penembakan tersebut. Sebab, hingga hari ini, akses Internet masih diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.

"Saya belum tahu 6 orang itu berapa laki berapa perempuan berapa anak, akses Internet mati, belum bisa kami dapat kronologis lengkapnya," kata dia.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan kejadian baku tembak telah terjadi di Kantor Bupati Deiyai, namun dia mengklaim baku tembak pecah karena polisi diserang terlebih dahulu.

"Unjuk rasa yang dilakukan oleh 150 orang menuntut Pak Bupati menandatangani persetujuan referendum, namun dari salah satu orang itu yang berhasil dinegosiasikan oleh aparat kepolisian dan TNI, pada saat negosiasi sedang berlangsung muncul sekitar ribuan masyarakat dengan membawa senjata tajam dan panah, langsung melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan," kata Dedi kepada wartawan di Hotel Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

Dedi menyebut satu anggota TNI dan tiga anggota kepolisian menjadi korban tembakan panah dalam peristiwa tersebut, sedangkan Dedi mengaku belum mengetahui ada korban dari masyarakat sipil.

"Terkait dengan korban dari masyarakat sipil itu belum terkonfirmasi kebenaran hal tersebut, dan hal itu masih terus akan dicek dari Polda Papua," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal dan Tarif Bus DAMRI ke Bandara YIA Kulonprogo, Cek di Sini

Jogja
| Kamis, 02 Mei 2024, 04:47 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement