Advertisement

Jalani Rehabilitasi, Bupati Sragen Yuni Sukowati Bakal Maju Pilkada 2020 Lewat PDIP

Tri Rahayu
Sabtu, 24 Agustus 2019 - 09:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Jalani Rehabilitasi, Bupati Sragen Yuni Sukowati Bakal Maju Pilkada 2020 Lewat PDIP Tri Rahayu Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memutar kambing guling di atas bara api saat berkemah bersama pejabat eselon di Taman Sukowati Sragen, Sabtu (27 - 4) malam.

Advertisement

Harianjogja.com, SRAGEN - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati akan maju kembali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2020.

Hal tersebut disampaikan Yuni, sapaan akrabnya, saat ditemui wartawan di sela-sela acara peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI di GOR Diponegoro, Sragen, Jumat (23/8/2019).

Advertisement

Itu adalah hari pertama Yuni kembali beraktivitas sebagai bupati setelah pulang dari ibadah haji di Tanah Suci, Kamis (22/8/2019). Dalam wawancara itu, Yuni mengatakan akan mengulang Pilkada 2011 di mana ia maju lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sebagaimana diberitakan, Yuni mengajukan permohonan rehabilitasi keanggotaan PDIP di Kongres V PDIP di Bali beberapa waktu lalu. Yuni sebelumnya dipecat dari PDIP karena maju sebagai cabup pada Pilkada 2015 lewat Partai Gerindra.

Yuni mengakui sudah mengajukan permohonan rehabilitasi sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih itu ke DPP PDIP. Permohonan tersebut dilakukan Yuni setelah mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis dan resmi ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

“Saya belum bisa menyampaikan statement karena saya belum mendapat jawaban atas permohonan rehabilitasi itu. Kalau DPC mengajukan permohonan rehabilitasi atas diri saya ke Kongres, ya saya tunggu hasilnya. Saya belum menerima jawaban secara lisan atau tertulis. Ketua DPC yang berhaji dengan saya pun belum memberi informasi apa-apa,” ujar Yuni.

Yuni menyatakan permohonan rehabilitasi ke PDIP itu sebagai usaha dan persiapan menuju Pilkada 2020. Namun Yuni meyakini perkembangan politik itu dinamis.

Kepastiannya, Yuni meminta wartawan menunggu saat momentum pendaftaran calon bupati. Sinyalemen loncat pagar Yuni sebenarnya sudah tampak sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.

Yuni mengungkapkan sikap politik saat Pilpres berbeda dengan politik Partai Gerindra yang mengusungnya jadi Bupati Sragen hingga sekarang. Dengan sikap politik mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019, Yuni tidak lantas mengharap maaf atau dispensasi kepada Partai Gerindra.

“Hidup itu pilihan dan setiap pilihan mengandung konsekuensi. Sebelum semua tidak pasti, saya mengajukan pengunduran diri secara resmi sebagai kader dan Ketua Dewan Pembina DPC Partai Gerindra Sragen kepada DPP Partai Gerindra. Sampai sekarang, saya belum dipanggil DPC, DPD, atau DPP Partai Gerindra dan belum mendapat jawaban,” tuturnya.

Yuni mengaku banyak belajar dengan Partai Gerindra dan PDIP. Dia mundur dari Gerindra bukan berarti tidak menghormati partai tetapi pengunduran diri itu sebagai pilihan yang harus diambil karena tidak ingin dalam situasi mengambang.

“Saya berterima kasih kepada Gerindra dan PDIP yang membentuk karakter saya dalam berpolitik. Saya bisa membuktikan, semua partai memiliki visi dan misi yang baik untuk Indonesia,” katanya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Soimah Pancawati Masuk Radar Calon Bupati Bantul, PDIP Akan Sodorkan Formulir

Bantul
| Jum'at, 19 April 2024, 18:32 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement