Advertisement
Sukabumi Diguncang Gempa 3,9 SR

Advertisement
Harianjogja.com, SUKABUMI - Wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diguncang gempa bumi dengan magnitudo 3,9 Skala Richter (SR), Rabu sekitar pukul 03.16 WIB.
Informasi yang dihimpun Antara dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Rabu pagi, pusat gempa bumi berada di darat dengan kedalaman satu kilometer.
Advertisement
Titik gempa berada di 6,77 LS-106,52 BT atau 24 kilometer barat laut Sukabumi. Kekuatan getaran gempa ini mencapai III MMI di mana pada skala ini, warga dapat merasakan getarannya seperti layaknya ada truk berlalu.
Sebelumnya, wilayah Kabupaten Sukabumi juga dilanda gempa pada Senin (19/8/2019) dan Selasa (20/8/2019) masing-masing dengan kekuatan tiga dan 2,5 SR.
Indonesia yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik rentan terhadap beragam bencana alam, termasuk gempa bumi dan erupsi gunung berapi.
Menurut BMKG, sepanjang 2018, Indonesia diguncang sebanyak 11.577 gempa bumi dan beberapa di antaranya menelan korban jiwa.
Bahkan, gempa yang mengguncang Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, tahun lalu, misalnya, tidak hanya memicu tsunami tetapi juga diiringi dengan likuifaksi.
Pada 2018, serangkaian gempa kuat juga melanda Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Akibat bencana itu, termasuk gempa berkekuatan 7.0 pada Skala Richter yang mengguncang sejumlah daerah di Lombok pada 5 Agustus, lebih dari 500 orang meninggal dunia dan sedikitnya 800 orang lainnya terluka.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat gempa tersebut juga merusak 23.098 unit rumah dan memaksa 134.236 warga mengungsi.
Karena kondisi Indonesia yang demikian rentan terhadap gempa bumi dan tektonik tersebut, BMKG telah pun mengoperasikan Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi (Indonesia's Earthquake Early Warning System-InaEEWS) yang pembangunannya bekerja sama dengan Tiongkok.
Uji coba EEWS telah dilakukan pada 15 Agustus 2019 dengan pemasangan 10 unit sensor EEWS di wilayah Banten sebagai pengawasan gempa bumi di kawasan selatan Jawa.
Setelah itu, BMKG nantinya akan memasang 190 unit sensor yang dikonsentrasikan di wilayah dengan Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat dan Banten. Jika uji coba berhasil, EEWS akan dikembangkan di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Cegah Kawasan Kumuh, DPUPKP Bantul Terapkan WebGIS di Tiga Kapanewon Wilayah Pantai Selatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement