Advertisement
Penguatan Literasi Jadi Senjata Perangi Hoaks

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiyantara mengungkapkan penguatan literasi menjadi salah satu cara yang ditempuh negara dalam upaya mengurangi paparan hoaks di tengah masyarakat.
Dampak hoaks sangat berbahaya bagi Indonesia, bahkan mampu mengadu domba. Sebagai teknik berjenjang memerangi hoaks, penguatan literasi menjadi upaya lapis pertama dan ideal.
Advertisement
"Dengan meningkatkan kemampuan literasi Bangsa Indonesia, masyarakat punya ketahanan terhadap informasi yang diterima, tidak asal telan," kata dia saat memberikan orasi kebangsaan, dalam rangkaian Aubade Pancasila, di halaman Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (14/8/2019).
Langkah kedua memerangi hoaks adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara pembatasan akses dan menutup situs yang kontennya berisi hoaks. Ketiga, penegakan hukum oleh Kepolisian Republik Indonesia.
Menurut dia, literasi akan memberikan efek baik bila dimasukkan dalam pendidikan. Ini adalah langkah jangka panjang yang akan dilakukan pemerintah Indonesia.
"Yang saat ini perlu dilakukan, jangan sampai jempol kita lebih cepat dari pikiran kita. Di dunia nyata, orang tidak berani membuat pernyataan yang mencemarkan nama baik, di dunia maya orang lebih berani mencemarkan nama baik orang lain. Karena di dunia maya tidak ada yang membatasi, mereka menjadi Tuhan bagi dirinya sendiri," kata dia.
Rektor UGM Prof. Panut Mulyono mengungkapkan kegiatan aubade adalah salah satu cara UGM untuk menanamkan cinta Tanah Air kepada masyarakat luas, khususnya anak muda.
Menurut Panut, melalui lagu perjuangan yang dikumandangkan, peserta bisa meresapi semangat pendahulu dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Sekaligus mensyukuri kekayaan negara.
“Berkumpulnya 37 kelompok dari usia SD sampai lansia menunjukkan keberagaman usia bisa menciptakan harmoni, laiknya harmoni yang ada di UGM,” kata Panut.
"Karena warga kampus UGM berasal dari seluruh warga Indonesia, Sabang smapai Merauke, berkumpul bersama untuk membangun karya nyata untuk Indonesia," jelas Panut.
Panut berharap dengan aubade dan kongres Pancasila, diharapkan semangat nasionalisme semakin bergelora dan dapat digaungkan ke seluruh Nusantara.
"Unggah aktivitas aubade ke seluruh media sosial yang dipunya, bersama kita sebarkan kebaikan dan semangat nasionalisme. Sekaligus lawan berita bohong yang melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
Advertisement

Ubur-Ubur Mulai Jarang Terlihat di Pantai Gunungkidul, Pengunjung Tetap Diminta Waspada
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jemaah Haji Meninggal Dunia Mencapai 418 Orang, Kemenkes Sebut Perlu Ada Pengetatan
- PMI Asal Kediri Meninggal Setelah Lakukan Aksi Bunuh Diri di Korea Selatan
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
- Hujan Lebat, 21 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Kebanjiran
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement
Advertisement