Advertisement
Listrik Padam, Ini Cerita Penumpang Terjebak di Jalur Underground MRT

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Yunita Amalia baru saja mengalami kejadian yang tak akan dia lupakan seumur hidup. Perempuan berusia 26 tahun tersebut tak menyangka perjalanan naik Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang dianggap biasa justru meninggalkan rasa was-was yang berakhir lega.
Pada Minggu (4/8/2019) siang, ratangga yang ditumpanginya melaju normal dari Stasiun Fatmawati menuju Stasiun Bendungan Hilir (Benhil). Namun, kereta listrik tersebut tiba-tiba berhenti sebelum memasuki Stasiun Benhil.
Advertisement
"Awalnya lampu mati-nyala sekian detik. Lalu, sebagian lampu di MRT padam. Kereta seperti ngerem lalu berhenti total. Saya takut, kirain gempa," ucapnya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (4/8).
Yunita dan puluhan penumpang MRT lainnya sempat khawatir dengan situasi tersebut. Mereka menunggu sekitar 10 menit di dalam kereta yang gelap gulita dan parahnya berada di bawah tanah atau di kedalaman lebih dari 20 meter dari jalanan.
Setelah menunggu, petugas keamanan MRT berjalan ke dalam gerbong depan untuk berkomunikasi dengan masinis. Tak lama, mereka meminta penumpang membuka kaca dan pintu kereta.
Ita, sapaan akrabnya, menuturkan masinis MRT Jakarta memberi pengumuman untuk memulai proses evakuasi seluruh penumpang melalui pengeras suara.
"Jadi seluruh penumpang diarahkan ke gerbong depan. Pria bisa turun lewat jalur sebelah kiri. Namun, wanita diutamakan di pintu depan di gerbong masinis," ucapnya.
Ita menilai petugas MRT Jakarta sangat responsif dan informatif dalam memberikan arahan saat proses evakuasi berlangsung. Penumpang menjadi tenang dan berjalan sesuai arahan untuk menuju peron stasiun.
Meski sempat merasa was-was terjebak di jalur bawah tanah, dia mengaku tidak kapok untuk naik MRT Jakarta kembali.
"Menurut saya, evakuasi dari Tim MRT sudah bagus sekali. Pas masuk peron suasana seperti biasa saja, paling eskalator saja tidak beroperasi," ujar Ita.
PT MRT Jakarta mendeteksi pasokan listrik dari PLN terhenti mulai 11.50 WIB. Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan hal itu menyebabkan kegiatan operasional kereta MRT ikut terhenti.
"Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi empat kereta terhenti di antara stasiun bawah tanah," terangnya.
Kamaluddin menyatakan proses evakuasi penumpang kereta akibat padamnya aliran listrik berlangsung lancar. Empat rangkaian kereta yang dievakuasi berada pada lintas Benhil-Istora, Istora-Benhil, Lebak Bulus-Fatmawati, dan Fatmawati-Lebak Bulus.
Berdasarkan informasi dari Tim OCC MRT Jakarta, seluruh penumpang berhasil dievakuasi pada pukul 12.53 WIB. Dia mengungkapkan tidak ada penumpang yang cedera saat dievakuasi. Dia meminta penumpang MRT untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi lain.
Fasilitas MRT akhirnya beroperasi secara penuh dan melayani penumpang setelah mendapat aliran listrik dari PLN pada Minggu (4/8) pukul 20.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bangunan Majelis di Bogor Ambruk, 3 Orang Meninggal Dunia
- Ketahuan Main Domino dengan Pembalak Liar, Ini Klarifikasi Menhut
- Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025 Malam, Ini Dampaknya
- Jenazah Diplomat RI yang Meninggal Ditembak di Peru Segera Dipulangkan
- Cegah Jalan Rusak, Pengamat Ungkap Pentingnya Jembatan Timbang
Advertisement

KRL Solo Jogja, Paling Malam dari Stasiun Palur Pukul 20.42 WIB
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Israel Serang Permukiman Warga Gaza
- Perusahaan Hyundai Digrebek, Menlu Korsel Terbang ke AS
- Mahasiswa Unnes Meninggal Seusai Demo, Polisi Klaim Penyebabnya Kecelakaan
- Viral Menhut Raja Juli Main Domino dengan Pembalak Liar, Ini Klarifikasinya
- Menteri Karding Minta BP3MI Jateng Pangkas Layanan
- Jenazah Diplomat RI yang Meninggal Ditembak di Peru Segera Dipulangkan
- WNI Ikut Terciduk dalam Razia Imigrasi di Pabrik Hyundai AS
Advertisement
Advertisement