Advertisement
Jika Gibran Maju Pilkada Solo 2020, Bisa Menggerus Citra Jokowi
Gibran Rakabuming Raka. (Solopos/Dok)
Advertisement
Solopos.com, SOLO -- Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riwanto, menyarankan Gibran Rakabuming Raka yang tak lain putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak maju dalam Pilkada Solo 2020.
Agus menilai ini bukan momentum yang tepat bagi anak sulung mantan Wali Kota Solo itu terjun ke politik. Menurut dia, momentum yang lebih tepat bagi Gibran adalah 2024 atau setelah ayahnya tidak lagi menjadi presiden.
Advertisement
“Secara legalitas tidak ada masalah bagi Gibran untuk maju [pada Pilkada 2020]. Itu merupakan hak setiap warga negara. Tapi dari kacamata sosial moral, bila Gibran maju sebagai calon wali kota 2020 menjadi pendidikan politik kurang baik,” tutur Agus saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (2/8/2019).
Agus menjelaskan saat ini bangsa Indonesia sedang gencar mempersempit celah lahirnya dinasti-dinasti politik di daerah. Hal itu karena dinasti kekuasaan sering kali menjadi sumber rusaknya sistem politik dan terjadinya korupsi.
BACA JUGA
Bila Gibran benar-benar maju dalam Pilkada Solo 2020 dapat menurunkan momentum untuk mewujudkan atmosfer sehat di bidang politik dan pemerintahan. Apa yang dilakukan Gibran akan dijadikan referensi pejabat lain.
Di sisi lain, saat ini citra Jokowi sebagai pemimpin negeri sedang bagus-bagusnya. Citra dan tren posistif itu akan tergerus dengan majunya Gibran di Pilkada Solo. Legitimasi pemerintahan Jokowi akan turun dalam perjalanannya.
Agus meminta Jokowi tak termakan pernyataan elemen masyarakat dan sukarelawan yang mendorong Gibran maju di Pilkada Solo. “Bila Gibran maju, figur-figur potensial lain akan berpikir ulang untuk maju sebagai cawali,” terang dia.
Sementara itu, dukungan untuk Gibran Rakabuming Raka maju Pilkada Solo terus berdatangan. Salah satunya dari Ketua Brigade #01, Diah Warih Anjari, yang merupakan sukarelawan pendukung Jokowi dalam Pemilu Presiden 2019.
Perempuan yang juga berencana maju dalam Pilkada Solo itu menilai sosok muda, mandiri, dan visioner sangat dibutuhkan Solo saat ini. Era digital dan revolusi industri 4.0 membutuhkan sosok visioner untuk menghadapinya.
Diah Warih juga menilai pentingnya figur keterwakilan perempuan dalam duet pasangan cawali-cawawali Solo 2020. Hal itu untuk mendorong lahirnya program-program yang berorientasi terhadap pemberdayaan perempuan Solo.
“Saya pribadi mengapresiasi dan support masuknya nama Mas Gibran sebagai [tokoh potensial] cawali Solo. Apalagi berdasarkan riset yang dilakukan akademisi nama Gibran masuk rating tinggi dari aspek popularitas dan elektabilitas,” tutur Diah.
Diberitakan sebelumnya, nama Gibran Rakabuming Raka masuk dalam bursa calon potensial Pilkada Solo 2020 berdasarkan riset yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Solo. Tingkat keterpilihan dia berada di rangking dua setelah Achmad Purnomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar UGM: Klaim Nitrit Penyebab Keracunan MBG Perlu Dibuktikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai dan Beras Naik, Ini Rinciannya
- Pesawat Tempur Tejas India Jatuh di Dubai Airshow, Sang Pilot Tewas
- PSEL Piyungan Siap Dibangun di Bantul, Beroperasi Mulai 2028
- Baru 8 Bulan Pimpin, Harda Kiswaya Bawa Sleman Juara
- Strategi Pemda Turunkan Angka Kemiskinan di DIY hingga Satu Digit 2026
- Dodi Tegaskan Nadiem Tak Ambil Keputusan Soal Google Cloud
- BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem hingga Banjir Rob Hari Ini
Advertisement
Advertisement




