Advertisement
Dijagokan Jadi Wali Kota Solo, Ini Tanggapan Gibran
Presiden Joko Widodo bersama putranya Gibran Rakabuming Raka dan cucunya Jan Ethes mengunjungi pusat perbelanjaan di The Park Mall, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (1/5/2019). - Antara/Mohammad Ayudha
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dijagokan menjadi calon wali kota pada Pilkada Solo. Gribran menyatakan tidak ada paksaan dalam keluarganya untuk berkarier di bidang tertentu.
Pernyataan itu disampaikan oleh Gibran ketika ditanya oleh jurnalis di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mengenai survei bursa calon Walikota Solo yang menunjukkan dirinya sebagai salah satu kandidat potensial.
Advertisement
“Di keluarga saya, Bapak dan Ibu itu tidak pernah memaksakan harus jadi ini, harus jadi itu, harus jadi pengusaha, atau harus jadi apa. Di keluarga kita itu cukup demokratis, enggak ada pemaksaan,” kata Gibran seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dirilis oleh Sekretariat Presiden, Minggu (28/7/2019).
Gibran berterima kasih atas pandangan positif yang diberikan oleh masyarakat Solo melalui survei tersebut.
Seperti diketahui, berdasarkan survei yang dibuat Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi Solo, nama Gibran dan putra Jokowi lainnya, Kaesang Pangarep, masuk dalam daftar empat tokoh dengan popularitas dan akseptabilitas tertinggi, bersaing dengan Achmad Purnomo (Wawali Solo) dan Teguh Prakosa (Ketua DPRD Solo).
Sementara itu, ayahnya, Jokowi mengaku tak ambil pusing dengan adanya hasil survei itu. Jokowi mengatakan dirinya menyerahkan keputusan mengenai hal tersebut sepenuhnya kepada Gibran.
“Ada survei begitu saja kok pada bingung, heboh. Kalau saya, saya serahkan ke anaknya, ke Mas Gibran,” kata Jokowi.
Menurutnya, tugas dirinya sebagai orang tua adalah mendukung apapun yang hendak dijalankan oleh anak. Kendati demikian, Jokowi mengingatkan bahwa karir atau pilihan apapun yang dipilih anaknya selalu disertai dengan kemandirian dan tanggung jawab.
“Saya paksa kalau enggak mau gimana? Itu demokratis. Silakan, yang paling penting di setiap jabatan apapun, di setiap karir apapun, yang paling penting tanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab. Itu saja kalau saya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kereta Gantung Prambanan Diusulkan Serap Tenaga Kerja Lokal
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- BNPB Catat 914 Korban Meninggal akibat Banjir Sumatera
- Kemenhut Segel Empat Pihak Terkait Banjir Sumatera
- Indonesia Tak Lagi Impor Beras Medium pada 2025
- Polri Kirim Bantuan Banjir Aceh Tamiang Pakai Helikopter
- Forum Sesepuh NU Desak Penetapan Pj PBNU Ditunda Sesuai Aturan
- Menpora Dorong Sekolah Perbanyak Kompetisi Olahraga Pelajar
- Ketua KPK Tegaskan Hakordia 2025 Perkuat Aksi Antikorupsi
Advertisement
Advertisement



