Advertisement
Perusahaan Jack Ma Luncurkan Prosesor Xuan Tie 910

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Raksasa e-commerce China Alibaba berhasil mengembangkan chip-nya sendiri, di tengah dorongan Negeri Tirai Bambu untuk memajukan industri teknologinya.
Perusahaan yang didirikan taipan Jack Ma ini bergabung dengan deretan perusahaan ternama China seperti Huawei Technologies yang menciptakan alternatif untuk software dan hardware asing.
Advertisement
Pada Kamis (25/7/2019), Alibaba meluncurkan prosesor Xuan Tie 910 berbasis open-source design bernama RISC-V yang bersaing dengan standar global yang dikembangkan ARM milik SoftBank Group Corp.
Prosesor baru ini mendukung perangkat-perangkat yang terhubung dan beberapa aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Xuan Tie adalah produk utuh pertama dari anak perusahaan pembuat chip Alibaba yang didirikan tahun lalu. Dipimpin oleh unit T-head atau Ping-Tou-Ge, langkah ini merupakan bagian dari ekspansi perusahaan ke dalam kecerdasan buatan dan pengembangan teknologi penting untuk Internet of Things (IoT).
Jika bisnis chip-nya berhasil, perusahaan dapat membuat aliran pendapatan baru dan mendorong divisi layanan cloud-nya yang sedang berkembang.
Chip baru ini dapat menandai bisnis lisensi untuk Alibaba, yang akan membuat beberapa alat perangkat lunaknya tersedia untuk umum meskipun mengenakan biaya untuk memperoleh fitur lengkap.
“Perang dagang juga telah memperkuat tekad China untuk menjadi lebih mandiri dalam hal teknologi,” jelas analis Sanford C. Bernstein, Mark Li, dikutip dari Bloomberg.
“Dukungan Alibaba terhadap RISC-V dapat mengancam bisnis perusahaan-perusahaan properti intelektual chip yang ada,” tambahnya.
Langkah Alibaba mengikuti sejumlah perusahaan China yang secara kolektif bertujuan mengurangi ketergantungan Negeri Presiden Xi Jinping ini pada chip-chip asing, apalagi pascapembatasan penjualan yang dilancarkan pemerintah Amerika Serikat terhadap Huawei.
China saat ini mengimpor chip kira-kira tiga kali lebih banyak daripada yang diproduksi di dalam negeri, dan menghabiskan koceknya lebih banyak pada semikonduktor ketimbang minyak.
Sementara itu, pemerintah AS terus mengawasi kemajuan China dalam desain chip, yang berpotensi mempercepat perubahan dalam cara perangkat keras komputasi dunia diproduksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 Orang Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Minta Maaf dan Janji Berikan Santunan Rp150 juta per Keluarga
- Rangkaian Kegiatan Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ricuh, 3 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut
- Ada Tambang Ilegal di IKN, Menteri ESDM Serahkan Kasus kepada Penegak Hukum
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah Turun
- Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
- Ini Cara Bedakan Beras Oplosan, Medium dan Premium Versi Bapanas
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Puluhan Tersangka Sindikat Judi Online Jaringan China dan Kamboja Ditangkap Bareskrim Polri
- Sampaikan Dupik, Hasto Kritiyanto Tuding KPK Melakukan Rekayasa Hukum
Advertisement
Advertisement