Advertisement
Bos PT Krishna Alam Sejahtera Klaten Dijerat dengan Pasal Pencucian Uang

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN -- Polres Klaten sulit menjerat bos PT Krishna Alam Sejahtera, Al Farizi, dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU). Hal itu karena model bisnis yang diterapkan Al Farizi berupa investasi uang tunai.
Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Klaten AKP Diky Hermansyah kepada wartawan, Selasa (23/7/2019). “Jika aset itu tidak diakui para mitra tapi diakui Al Farizi, kami bisa saja menjerat dengan TPPU. Yang ada sekarang, Al Farizi itu memiliki uang hasil setoran [dari mitra],” kata AKP Diky mewakili Kapolres Klaten, AKBP Aries Andhi.
Advertisement
Dalam kasus ini, sebut Diky, Al Farizi sebagai tersangka tunggal. Istri atau anaknya tidak tahu apa-apa.
Di sisi lain, sebelumnya Al Farizi sudah mengakui akan sulit mengembalikan seluruh uang yang diinvestasikan para mitra ke perusahaannya. “Seluruh aset saya sudah disita polisi. Saya juga tidak punya rumah,” katanya.
Fakta lainnya adalah jumlah korban dugaan penipuan oleh Al Farizi yang jumlahnya mencapai 1.800 orang. Hingga saat ini, Polres Klaten belum selesai mendata jumlah korban dugaan penipuan investasi bodong PT Krishna Alam Sejahtera Klaten pimpinan Al Farizi.
Dari data awal sekitar 1.800 mitra, Polres Klaten baru menyelesaikan 60 persennya. Polisi juga masih memburu aset lain yang kemungkinan masih dimiliki Al Farizi.
Polres Klaten menangkap Al Farizi di Garut, Jabar, Selasa (16/7/2019) malam. Sebelumnya, Al Farizi kabur dari kantornya di Kajen, Ceper. Al Farizi diduga telah melakukan penipuan ke hampir 1.800 orang dalam bisnis investasi pengeringan bahan jamu. Saat penangkapan, polisi menyita uang dari Al Farizi senilai Rp3,38 miliar.
Al Farizi dijerat Pasal 378 atau 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

26 Pembuang Sampah Liar di Bantul yang Terekam CCTV Belum Ditindak, Ini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement