Advertisement
2 Helikopter Disiapkan BNPB untuk Distribusi Logistik di Lokasi Gempa Halmahera
Helikopter jenis MBB Bo 105 milik BNPB mendarat di Lapangan Kledung Temanggung, Kamis (13/9/2018). - Antara Foto/Foto: Heru Suyitno
Advertisement
Harianjogja.com, TERNATE--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyediakan dua helikopter untuk mengoptimalkan pendistribusian bantuan korban gempa di pengungsian, di berbagai desa yang terdampak gempa bermagnitudo 7,2 di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
"BNPB akan penuhi kebutuhan logistik pengungsi di Halmahera Selatan dan kalau dianggap kurang maka akan diusulkan penambahan helikopter lagi sesuai kebutuhan lapangan," kata Kepala BNPB Doni Monardo di Ternate, Kamis (18/7/2019).
Advertisement
Dia mengaku penyediaan helikopter terkendala pasokan avtur sehingga telah disampaikan ke Askop Panglima TNI untuk penyediaannya agar pendistribusian bantuan bisa lancar.
Selain itu, ada pesawat kargo dari Jakarta mengangkut bantuan, sedangkan BNPB berupaya agar seluruh kebutuhan korban gempa di pengungsian dapat tertangani secara terencana.
BACA JUGA
"Kami saat ini telah siapkan penyaluran bantuan berupa tenda ada 60 unit, terpal, selimut, matras yang mencapai ribuan unit dan Basarnas telah bersedia kapalnya untuk mengangkut seluruh bantuan akan dibawa ke lokasi pengungsian dianggap terjauh, seperti di wilayah Gane Timur dengan perjalanan dari Ternate sekitar 4,2 jam," katanya.
BNPB telah mengumpulkan para pengusaha roti di Ternate agar menyediakan roti dan biskuit, khusus bagi anak-anak, guna menambah pertumbuhan dan gizi para korban gempa serta kebutuhan makanan serta kesehatan.
"BNPB gunakan anggaran siap pakai yang dialokasikan Kementerian Keuangan untuk kebutuhan seperti penyediaan pakai, logistik bagi korban gempa dan dana awal sebesar Rp500 juta telah diberikan BNPB kepada Pemkab Halmahera Selatan untuk operasional," katanya.
Apalagi, Menteri Sosial telah meninjau lokasi pengungsian di Gane Luar untuk melihat kondisi langsung di lapangan, sehingga dirinya optimistis bantuan dari pemerintah pusat bisa terdistribusi.
Gempa Halmahera Selatan, khususnya di daerah terdampak di sembilan kecamatan, sekitar 90 persen dari total rumah warga rusak. Sebagian besar rumah warga berada di pesisir pantai, sedangkan pascagempa itu warga makin trauma karena hingga 18 Juli terjadi gempa susulan lebih dari 100 kali dengan sebagian besar episentrum di daratan.
Ia mengakui warga merasa tidak nyaman sehingga memilih tinggal di pengungsian di dataran lebih tinggi, karena mereka khawatir terjadinya tsunami.
Sebanyak 54.789 jiwa mengungsi di 15 titik pengungsian yang tersebar di sembilan kecamatan terdampak gempa itu. Sebanyak enam orang meninggal, 34 luka berat, dan 97 luka ringan akibat gempa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- BPBD Kota Jogja Siaga 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem Musim Hujan
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 30 Oktober 2025
- Siap Hadapi PSIM Jogja, Pelatih Persik Fokus ke Serangan
- Dua Raperda Baru DIY Fokus pada Penguatan Aparatur dan Lembaga Sosial
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Kamis 30 Oktober 2025
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
- Raperda Rusun Rampung Dibahas, Diatur untuk Warga Penghasilan Rendah
Advertisement
Advertisement



