Advertisement
Pengamat Nilai Pertemuan Jokowi dan Prabowo Sudutkan Kelompok Antidemokrasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhir pekan lalu dianggap membuat kelompok radikal melemah.
Pendapat itu dikemukakan pengamat politik dari Populi Centre Rafif Pamenang Imawan. Menurutnya, kelompok-kelompok radikal dan antidemokrasi semakin tersudut pasca Jokowi dan Prabowo bertemu.
Advertisement
"Kelompok anti demokrasi tersudut usai pertemuan Jokowo dan Prabowo," ujar Rafif kepada wartawan, Rabu (17/7/2019).
Rafif menyebut momen pesta demokrasi seperti Pemilu adalah kesempatan setiap kelompok untuk mendapatkan dukungan politik di luar kelompok radikal. Dia menilai momentum kelompok radikal mendapat dukungan sudah hilang usai Prabowo memutuskan bertemu Jokowi untuk pertama kalinya pasca Pilpres 2019.
Dia lantas menyarankan adanya penguatan fungsi hubungan partai politik dengan organisasi masyarakat kedepannya untuk mencegah eksistensi kelompok radikal di Indoensia.
"Oleh karenanya perlu untuk memperkuat hubungan antara parpol dan ormas sehingga kanal agregasi politik dapat terkumpul di parpol," tuturnya.
Penguatan hubungan antara parpol dan ormas diyakini bisa semakin mempersempit ruang gerak elemen-elemen antidemokrasi atau radikal. Karena alasan itu maka penguatan harus segera dilakukan.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo akhir pekan lalu terjadi di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Keduanya menaiki MRT dalam satu gerbong dan duduk bersebelahan menuju kawasan Senayan.
Usai bertemu di MRT, Jokowi dan Prabowo makan siang bersama di sebuah restoran. Prabowo dan Jokowi sama-sama menegaskan tidak ada lagi kubu-kubuan di masyarakat pascapilpres 2019.
Sejumlah tokoh terlihat ikut dalam pertemuan itu, seperti Kepala BIN Budi Gunawan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menhub Budi Karya Sumadi, Waketum Gerindra Edhy Prabowo, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, hingga Ketua TKN Erick Thohir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
Advertisement

Hindari Kejadian Luar Biasa, SPPG di Gunungkidul Wajib Kantongi SLHS
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Beroperasi 2026, Embarkasi Kulonprogo Diharapkan Tingkatkan Ekonomi
- Pembangunan Groundsill Permanen Srandakan Bantul Dimulai
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Jumat 17 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 17 Oktober 2025
- FIFA: 1 Juta Tiket Nonton Piala Dunia 2026 Sudah Terjual
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025
- Jadwal DAMRI Jumat 17 Oktober 2025, Bandara YIA ke Jogja
Advertisement
Advertisement