Advertisement
Buka Lembaran Baru, Siswa Baru SMP dan MI Pesawat Dirukiah saat Hari Pertama Sekolah
Advertisement
Harianjogja.com, WATES--Ada yang berbeda di hari pertama sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pondok Pesantren Al-Qur'an Wates (Pesawat) Yayasan Abi Hasan Tholabi (YAHASBI), Desa Giripeni, Kecamatan Wates, Senin (15/7/2019).
Jika sekolah lain mengawali tahun ajaran baru dengan pengenalan lingkungan atau langsung menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, siswa siswi baru di sekolah ini justru diharuskan mengikuti rukiah. Rukiah atau pengobatan hati dengan membaca zikir dan doa itu dimaksudkan untuk membersihkan hati para siswa baru Pesawat.
Advertisement
Kegiatan ini rutin dilangsungkan tiap tahun semenjak SMP VIP Pesawat mulai beroperasi pada 2012 disusul SD VIP empat tahun kemudian. Adapun untuk pelaksanaan tahun ini diikuti 60 siswa baru tingkat SMP dan 25 siswa baru SD ponpes tersebut.
Pengasuh Pesawat, K.H Ahmad Suadi, menejelaskan sebelum dirukiah, pihak sekolah terlebih dahulu meminta rida kepada orang tua siswa agar proses pengobatan hati ini berjalan lancar. Setelah itu, siswa dikumpulkan di salah satu ruangan ponpes untuk menjalani rukiah.
Adapun dalam prosesi ini, para siswa secara bergiliran menghadap seorang guru yang ditunjuk menjadi perukiah. Mereka bergiliran dari siswa putri kemudian beralih ke siswa putra. Sebelum memasuki proses utama, siswa terlebih dulu diharuskan mengucapkan kalimat syahadat.
Usai rukiah, anak-anak ini lantas meminum segelas air yang sebelumnya telah didoakan. "Perukiah ini dari guru-guru pilihan kami. Untuk bisa jadi perukiah, harus bisa hafal Al-Qur'an," kata Ahmad.
Ahmad berharap lewat kegiatan ini, penyakit hati para siswa yang dibawa dari lingkungan rumah bisa sirna. Dengan cara ini, siswa juga diharapkan mampu menyerap ilmu yang diperolehnya selama belajar di Pesawat.
"Harapan kami, anak-anak bisa membuka lembaran baru, pemahaman agama lebih tinggi, dan gampang dimasukkan ilmu agama maupun yang lain. Semoga anak-anak jadi anak-anak berkarakter," ujarnya.
Salah satu siswa, Muhammad Rizki Awaludin, 13, mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Dia meyakini setelah menjalani proses rukiah, segala urusan bisa gampang dikerjakan. Penyakit hati juga hilang perlahan. "Karena saya juga pernah ikut rukiah pas SD, rasanya ya ada banyak perubahan," ungkap siswa asal Kecamatan Girimulyo tersebut.
Hal senada turut diungkapkan Ahmad Zaqqy, 13. Siswa asal Kecamatan Samigaluh ini juga berharap usai mendapat rukiah, dirinya bisa menerima pelajaran dengan lebih mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Persis Solo Kalah 1-2 Lawan Persita Tangerang di Laga Kandang Terakhir Liga 1
- Gerindra Klaten Mulai Jaring Cabup-Cawabup, Muncul Nama dari Kalangan Milenial
- PT Telkom akan Pindahkan Jaringan Kabel ke Bawah Tanah, Solo Jadi Pilot Project
- Skuad Garuda Muda Pahlawan, Tiga Pemain Ini Kunci Kemenangan atas Korsel U-23
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement