Advertisement

Penumpang Gelap Jatuh dari Atas Pesawat ke Pekarangan Warga

Newswire
Kamis, 04 Juli 2019 - 18:17 WIB
Bhekti Suryani
Penumpang Gelap Jatuh dari Atas Pesawat ke Pekarangan Warga Ilustrasi kabin pesawat - travel.aol.co.uk

Advertisement

Harianjogja.com, LONDON- Penumpang gelap dilaporkan jatuh dari atas pesawat ke perumahan warga.

Seorang pria di London, Inggris mengalami kejadian apes di kebun rumahnya, Minggu (30/6/2019) akhir pekan lalu.

Advertisement

Saat ia tengah asyik berjemur, tiba-tiba sesosok mayat jatuh dari pesawat di dekat posisinya berbaring.

Tubuh tak bernyawa yang jatuh dari pesawat Kenya Airways itu merupakan seorang penumpang gelap.

Polisi mengatakan, korban jatuh dari kompartemen roda pendaratan pesawat yang sedang terbang menuju Bandara Heathrow.

Menurut kesaksian seorang tetangga, ia mendengar suara 'gedebuk' ketika mayat itu mendarat di tanah. Ia naik ke lantai atas untuk melihat luar rumahnya dari jendela.

"Awalnya saya mengira itu adalah gelandangan yang tertidur di taman. Dia mengenakan pakaian lengkap," kata tetangga itu, yang meminta tidak disebutkan namanya.

"Salah satu alasan tubuhnya sangat utuh adalah karena mayatnya itu balok es."

"Saya melihat lebih dekat dan melihat ada darah di seluruh dinding taman... Kondisi kepalanya tidak bagus. Saya langsung menyadari bahwa dia telah jatuh," tambahnya.

Kemudian dia menghampiri tetangganya, yang sangat terguncang melihat mayat masuk ke halaman belakang rumahnya.

"Dia sedang berjemur dan mayat itu mendarat satu meter darinya," ujarnya, dikutip dari CBS News, Selasa (2/7/2019).

Setelah itu, kata si tetangga, seseorang yang memiliki hobi mengintai pesawat rupanya melihat mayat itu jatuh.

Dia mendatangi rumah tempat mayat itu jatuh pada waktu yang hampir bersamaan dengan polisi.

Kini pihak berwajib tengah berupaya mengidentifikasi korban.

Menurut pakar penerbangan Alastair Rosenschein, ternyata ada beberapa mayat lainnya yang ditemukan di sepanjang jalur penerbangan Heathrow di London barat.

"Masalah itu dipicu oleh kurangnya keamanan di sejumlah bandara dan bagian imigrasi di seluruh dunia," ungkap Rosenschein.

"Diyakini bahwa mereka adalah imigran gelap yang mencoba masuk ke negara ini dengan naik ke roda pesawat."

Banyak penumpang gelap tidak mampu bertahan hidup di sana karena kekurangan oksigen dan suhunya sangat dingin saat pesawat terbang sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement