Advertisement
Perayaan Kemenangan Jokowi Tak Akan Semeriah 2014

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan merayakan kemenangan di Pilpres 2019 sebagai bentuk rasa syukur.
Meski demikian, dia memberi isyarat bahwa selebrasi kemenangan tidak akan semeriah kala Jokowi-Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden-Wapres 2014-2019.
Advertisement
"Selebrasi sebagai ungkapan syukur tentu saja hal yang wajar untuk dilakukan mengingat kampanye sudah berlangsung begitu lama. Namun, tidak berlebihan," katanya, Senin (1/7/2019).
Hal yang sama, katanya, juga diterapkan oleh PDIP. Meski menang pemilihan legislatif dua kali, Hasto mengatakan partai berlambang banteng tersebut tidak akan melakukan euforia politik berlebihan dengan melakukan selebrasi.
Justru, PDIP akan melakukan evaluasi agar ke depan bisa lebih baik dalam perolehan suara dalan Pemilu.
Lantaran tak ada kegiatan selebrasi besar-besaran, Sekjen Tim Kampanye Nasional (TKN) tersebut mengatakan Jokowi-Ma'ruf Amin akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada enam bulan pertama setelah dilantik sebagai Presiden-Wapres.
"Fokus pembangunan SDM pada etika, mentalitas, dan semangat juang," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya akan tancap gas untuk bekerja.
"Negara ini memerlukan kerja keras kita semuanya tanpa kecuali. Besok kita langsung kerja," katanya ketika memberikan keterangan resmi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (30/6/2019).
Menurutnya, tahapan pemilihan umum mulai dari legislatif hingga presiden sudah berlangsung cukup lama yakni sekitar 10 bulan dan semua orang bergelut dengan urusan politik dalam waktu yang lama.
Sudah saatnya, lanjutnya, masyarakat untuk mulai bekerja kembali membangun Indonesia supaya lebih maju dan sejajar dengan negara-negara lain. Tak hanya itu, dia juga meminta masyarakat untuk melupakan 01 dan 02 serta kembali merajut persatuan bangsa.
"Terakhir, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melupakan perbedaan pilihan politik yang sempat membelah kita, 02 dan 01. Kita harus bersatu kembali menjadi Indonesia, negeri Pancasila yang mempersatukan kita semuanya," tekannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Advertisement

Terdakwa Kecelakaan yang Menewaskan Mahasiswa UGM Dituntut 2 Tahun
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini 8 Ribu Keluarga Terima BLT Lewat Himbara dan PT POS Indonesia
- FK-KMK UGM Gelar Pekan Raya Medika 2025, Sediakan Pemeriksaan Gratis
- Pemkab Gunungkidul Luncurkan 10 Inovasi Layanan Sosial
- Timnas Voli Putri Indonesia Lolos ke Perempat Final AYG 2025
- DPRD DIY Janji Teruskan Aspirasi Pengemudi Ojek Online ke Pusat
- UKDW Meriahkan Dies Natalis ke-63 dengan Fun Run dan Family Gathering
- Harga Telur di Kota Jogja Bertahan di Rp30.000 per Kilogram
Advertisement
Advertisement