Advertisement
Pengamat : Oposisi Menyehatkan Demokrasi, Tak Kalah Terhormat dengan Penguasa
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Keberadaan partai oposisi dalam sebuah negara dinila berguna sebagai penyeimbang pemerintahan.
Partai-partai yang tetap bertahan di luar pemerintahan atau oposisi memiliki peran dan posisi tidak kalah terhormat dibandingkan dengan penguasa yang menjalankan pemerintahan, kata analis politik Mochamad Yulianto.
Advertisement
"Demokrasi yang sehat mensyaratkan adanya check and ballance. Oleh karena itu, Koalisi Indonesia Kerja (pemenang pilpres) tidak perlu memperluas koalisi," kata Yulianto ketika dihubungi di Semarang, Jumat (28/6/2019).
Dosen FISIP Universitas Diponegoro Semarang tersebut menjelaskan saat ini kubu 01 (PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, dan PPP) sudah memiliki sekitar 60 persen kursi di DPR RI sehingga sudah cukup untuk mengamankan kebijakan Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau yang semula berada di kubu berseberangan (02) lalu merapat atau diajak bergabung ke pemerintahan, itu malah akan melemahkan fungsi kontrol terhadap penguasa," katanya.
Ia menegaskan kekuasaan yang sehat membutuhkan kontrol yang kuat pula agar dalam menjalankan pemerintah tidak terjadi penyimpangan.
"Demokrasi yang sehat membutuhkan oposisi yang kuat pula. Itu akan menjamin pelaksanaan pemerintah berjalan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi," katanya.
Oleh karena itu, menurut Yulianto, kubu 01 sebaiknya tidak menambah anggota baru di koalisi tersebut agar fungsi check and ballance berjalan dengan semestinya.
"Kalau di oposisi ada Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN -- kendati dari jumlah kursi di parlemen lebih sedikit dari gabungan kursi kubu 01 -- dari sisi politik akan menyehatkan kehidupan demokrasi karena fungsi kontrol akan berjalan," katanya.
Menurut dia, fakta membuktikan bahwa konsisten berada di kubu oposisi justru menaikkan perolehan suara Gerindra dan PKS pada Pemilu 2019.
"Kalau Demokrat dan PAN, pasca-Pemilu 2014 cenderung berada di dua kaki. Hasilnya, perolehan suara kedua partai tersebut pada 2019 merosot," katanya.
Isu bakal merapatnya Demokrat dan PAN ke pemerintah kian menguat pasca-putusan MK yang menolak semua gugatan kubu 02. Bahkan, Gerindra juga bakal ditawari untuk bergabung dengan imbalan jabatan politik termasuk di kabinet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
- Jokowi Minta Prabowo-Gibran Persiapakan Diri Usai Ditetapkan KPU
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
Advertisement
Bertanding Malam Ini, Berikut Susunan Pemain dan Head to Head Persik Kediri vs PSS Sleman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPK Periksa Empat Saksi Biaya Angkut APD Kemenkes pada 2020
- Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto
- KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah
- Menkes Budi Ubah Paradigma Perencanaan Kesehatan
- Ini Besaran Honor PPK Pilkada Serentak 2024
- Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
- Jenazah Pendiri Mustika RatuMooryati Soedibyo Akan Dimakamkan di Bogor Rabu Siang
Advertisement
Advertisement