Advertisement
BW Pertanyakan Kualitas Eddy Hiariej dalam Sidang MK
Ketua Tim kuasa hukum pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Bambang Widjojanto selaku pemohon mengikuti sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (18/6/2019). - ANTARA/Hafidz Mubarak A
Advertisement
Harianjogja.com], JAKARTA--Kuasa Hukum pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto sempat mempertanyakan kualitas ahli dalam sidang sengketa Pilpres 2019.
Ahli yang kualitasnya dipertanyakan Bambang adalah Eddy Hiariej. Sebagai ahli hukum pidana, Eddy dipertanyakan oleh Bambang terkait kapabilitasnya menjawab persoalan terkait dengan Pemilu.
Advertisement
“Ahli kami itu punya 22 buku yang dihasilkan, ratusan jurnal yang dikemukakan dan dia ahli untuk fingerprint dan iris. Sekarang saya ingin tanya, saya kagum pada sobat ahli, tapi pertanyaannya, Anda sudah tulis berapa buku yang berkaitan dengan pemilu, yang berkaitan dengan TSM [terstruktur, sistematis dan masif]? Tunjukkan pada kami bahwa Anda benar-benar ahli,” ujar Bambang di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019).
Eddy dihadirkan sebagai ahli oleh pihak terkait di sidang sengketa Pilpres 2019, Kuasa Hukum pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Dia menjadi ahli bersama Heru Widodo selaku peraih gelar Doktor Administrasi Negara.
BACA JUGA
Pertanyaan Bambang direspons Eddy. Saat diberi kesempatan menjawab, Eddy menyebut bahwa dia menyandang status sebagai Guru Besar Ilmu Hukum. Akan tetapi, Eddy memang mengambil konsentrasi pada cabang Hukum Pidana.
“Tapi saya selalu mengatakan, yang namanya seorang guru besar, seorang profesor hukum, yang pertama harus dikuasai itu bukan bidang ilmunya tetapi azas dan teori,” tutur Eddy.
Ahli Hukum dari UGM itu menyebut, dengan menguasai azas dan teori maka seorang profesor atau Guru Besar bisa menjawab semua persoalan hukum. Dia juga mengaku belum pernah menulis buku spesifik membahas Pemilu.
Akan tetapi, Eddy secara tersirat menyebut sudah ada banyak publikasi ilmiah yang ia keluarkan. Namun, dia tak mau mengungkap publikasi miliknya satu per satu.
“Kalau saudara tanyakan sudah berapa buku, saya kira saya sudah melampirkan CV, ada berapa buku, ada berapa jurnal internasional Silaka nanti bisa periksa. Kalau saya sebutkan dari poin 1 sampai poin 200, nanti sidang ini selesai,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPS: 6,3 Juta Orang Bekerja di Sektor Transportasi dan Pergudangan
- Serangan Beruang Meningkat, Jepang Izinkan Polisi untuk Menembak
- PBB Khawatirkan Keselamatan Warga Sipil Akibat Perang di Sudan
- Dari Laporan Publik hingga OTT: Kronologi Penangkapan Abdul Wahid
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
Advertisement
Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Gunungkidul Siapkan Dana Ratusan Juta
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Warga Terisolasi Akibat Banjir Lahar Gunung Semeru
- Cristiano Ronaldo Beri Sinyal Pensiun dari Sepak Bola
- Musisi Muda Jogja, Audira Putri Hadir dengan Balada Rasa
- Penanaman Perdana Kelapa Genjah Digelar di Selopamioro Bantul
- Defisit, Pemkab Gunungkidul Pangkas Anggaran Rp10 Miliar di 2026
- Ini Alasan Ariel NOAH Menerima Peran Karakter Dilan di Film Terbaru
- Turki Berencana Dirikan Pusat Studi Kebudayaan di Jogja
Advertisement
Advertisement



