Advertisement
Ratna Sarumpaet Mengaku Kapok Mengkritik Pemerintah
Terdakwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet tiba di PN Jakarta Selatan jelang sidang pembacaan tuntutan jaksa, Selasa (28/5/2019). - Suara.com/Fakhri Fuadi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku tak mau lagi mengkritisi pemerintah setelah terjerat kasus penyebaran hoaks.
Terdakwa Ratna Sarumpaet mengaku kapok bersikap kritis kepada pemerintah. Hal itu diungkap Ratna Sarumpaet saat menjalani sidang kasus penyebaran berita bohong atau hoaks di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2019).
Advertisement
Dalam sidang dengan agenda pembacaaan replik dari jaksa penuntut umum, Ratna mengaku akan berhenti dari dunia aktivis setelah keluar penjara.
"Enggak, aku mau istirahat aja, mau ngurus cucu," ujar Ratna dalam sidang.
BACA JUGA
Sambil tertawa, ia mengaku takut jika nantinya mengkritisi pemerintah akan ditahan lagi. Karena itu Ratna merasa kapok.
"Nanti aku dijewer lagi, ditaruh lagi di tahanan, enggak lah, kapok," kata Ratna.
Diketahui, Ratna Sarumpaet sebelumnya mengklaim telah dianiaya oleh dua orang lelaki hingga wajahnya lebam pada Oktober 2018.
Setelah dilakukan penyelidikan di Polda Metro Jaya, ternyata penyebab wajah babak belur yang dialami Ratna bukan dianiaya melainkan imbas setelah melakukan operasi sedot lemak.
Ratna dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Prakirakan Hujan Lebat dan Petir di Indonesia
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Stabil, UBS & Galeri24
- Penumpang Bandara YIA Naik Jelang Libur Nataru 2025
- Dua Pemuda Diduga Tersesat di Gunung Merapi Klaten
- Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Atur Penugasan Polri Lewat PP
- PDAM Gunungkidul Tanam Pohon Konservasi Hari Bakti
- UMK Sleman 2026 Direkomendasikan, Tunggu Penetapan Gubernur
Advertisement
Advertisement




