Advertisement
Saham di AS Berguguran, Trump Ancam Kenakan Tarif ke Meksiko
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS - Andrew Kelly
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Saham-saham di Amerika Serikat terjerembab dalam penurunan terdalamnya secara mingguan sejak Natal tahun lalu. Sementara obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun reli selama 4 hari berturut-turut setelah Presiden AS Donald Trump menambah tensi dalam hubungan perdagangan internasional. Pada saat bersamaan, harga minyak anjlok.
Mengutip Bloomberg, indeks S&P 500 tercatat turun 6,5% sepanjang Mei, setelah Presiden Trump mengancam bakal memberlakukan tarif impor terhadap produk asal meksiko.
Advertisement
Rata-rata indeks Dow Jones Industrial juga turun selama enam pekan berturut-turut dalam pelemahan terparah sejak 2011.
Adapun saham-saham produsen mobil dalam indeks S&P 500 jatuh 3,8 persen, tertekan oleh saham General Motors yang melemah 4,3 persen dan Kansas City Sothern turun 4,5 persen. Pelemahan tersebut merupakan yang terdalam sejak Oktober 2018.
BACA JUGA
Sementara itu, peso Meksiko melemah 2,4% dan ten melonjak 1,1%.
Yield Treasury AS bertenor 10 tahun naik ke level tertingginya sejak 2014 karena trader telah memperkirakan bakal ada pemangkasan suku bunga AS pada tahun ini di tengah-tengah ancaman resesi.
“Ketika ada beberapa berita buruk, kita akan mengambil nafas dan mencoba mengerti seberapa buruk hal itu. Tapi kali ini tampaknya lumayan buruk,” kata Steve Chiavarone, Portofolio Manager di Federated Investor, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (1/6/2019).
Chiavarone menambahkan, saat ini level ketidakpastian sangat tinggi di mana sesuatu bisa saja terjadi dalam satu hari dan langsung berdampak ke pasar.
Terbaru, Trump kembali mengancam bakal memberikan tarif sebesar 5 persen untuk impor asal Meksiko pada 10 Juni 2019. Tarif itu akan naik bertahap hingga 25% pada Oktober kecuali Meksiko menghentikan aliran migrasi ilegal ke AS.
Ancaman tarif Trump untuk Meksiko dan rencana China untuk membatasi ekspor bahan baku alami ke AS pun menjadi akhir yang buruk bagi pasar saham global pada Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Hujan Petir, Sabtu 25 Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dosen UGM Nilai Dampak Potensi La Nina Perlu Disosialisasikan
- Jalur Bus Trans Jogja ke Malioboro, Bisa Bayar Pakai QRIS
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Bantul Hari Ini, Jumat 24 Okt
- Lionel Messi Perpanjang Kontrak dengan Inter Miami hingga 2028
- DLH Klaim Kualitas Air Sungai di Bantul Masih Baik
- Jurnalis di Jogja Dibekali Workshop Artificial Intelligence
- Musim Hujan, Warga Diminta Waspadai Keberadan Hewan Berbisa di Rumah
Advertisement
Advertisement



