Advertisement
2 Teroris Kabur yang Bawa Bahan Peledak Diburu Densus 88
Advertisement
Harianjogja.com, BEKASI - Dua terduga teroris yang kabur saat disergap Densus 88 Antiteror di Bekasi, Jawa Barat hingga kini masih belum ditemukan.
Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri masih memburu dua terduga teroris yang melarikan diri saat dilakukan penyergapan di sebuah ruko di Kampung Pangkalan, RT 11 RW 04, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, depan Perumahan Pondok Afi 1 Babelan.
Advertisement
Kedua terduga diketahui kabur dengan membawa bahan peledak aktif. Polisi memperkirakan para terduga masih berada tak jauh dari TKP.
Sejumlah pengamanan diperketat di seputaran lokasi yang berjarak 3 kilometer dari PTCL. Polisi siaga terhadap setiap tamu ataupun warga yang sekiranya mencurigakan yang berada di sekitar PTCL.
Maryanto (35) seorang warga setempat membeberkan aksi penyergapan para terduga teroris oleh Tim Densus 88 yang terjadi Sabtu pagi. Saat itu warga baru saja melaksanakan salat subuh dan melihat banyak polisi berpakaian hitam yang membawa senjata laras panjang di sekitar ruko.
"Waktu penyergapan itu yang saya tahu dua orang tewas. Terus yang dua lainnya kabur sambil bawa bahan peledak," kata Maryanto di Bekasi, Sabtu (4/5/2019).
Menurut pria yang menjabat Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Kedung Pengawas itu, pihak Binmaspol telah meminta keterangan dari sang pemilik ruko yang ditempati terduga teroris.
"Tapi katanya ruko itu udah dijual ke Manin, kalau warga sini seringnya manggil Mandor Patek. Tapi memang belakangan ini habis Pemilu, warga sering lihat ada beberapa pria sama wanita keluar masuk ruko itu," ungkapnya.
Maryanto sendiri tak menyangka jika kampungnya menjadi tempat persembunyian teroris. Ia pun mengapresiasi Tim Densus 88 yang bergerak cepat menangkap para terduga teroris, sebelum terjadi aksi-aksi yang tidak diinginkan.
"Kami sangat mengapresiasi Tim Densus 88 yang bertindak cepat menangkap terduga teroris. Dan semoga teroris yang kabur bisa segera ditangkap serta mengungkap jaringannya," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Candra Sukma Kumara, membenarkan perihal penangkapan terduga teroris oleh Tim Densus 88, Sabtu pagi di lokasi.
"Memang benar, ada yang ditangkap dan ada yang melarikan diri," katanya.
Namun Candra enggan menjelaskan lebih lanjut terkait penangkapan tersebut, lantaran bukan menjadi wewenangnya.
"Kelanjutannya bukan wewenang kami, kronologisnya juga kami tidak tahu, silahkan konfirmasi Densus saja ya," tandasnya.
Sebelumnya, dikabarkan dua terduga teroris tewas dalam penyergapan tersebut, sementara dua terduga lainnya berhasil kabur dengan membawa bahan peledak aktif. Saat kejadian, para warga dan awak media dilarang untuk mengambil dokumentasi. Saat ini tim Inafis masih melakukan proses identifikasi terduga teroris. Belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait hal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement