Advertisement
Resahkan Masyarakat, Banyak Akun Robot Sebar Isu Pemilu
Ilustrasi medsos
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Akun robot ditemukan ikut menyebarkan isu terkait Pemilu 2019 yang dinilai meresahkan masyarakat.
Pada penyelenggaraan Pemilu 2019, media sosial kerap jadi wadah masyarakat menyuarakan pendapatnya. Sayang, media sosial juga jadi tempat para akun robot. Mereka menyebarkan isu terkait Pemilu 2019 yang meresahkan. Kalau tak segera ditindak, mereka bisa memicu konflik.
Advertisement
Pada awal April 2019, Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM sempat merilis hasil big data terkait KPU dan penyelenggaraan Pemilu 2019. Setidaknya, ditemukan lebih dari 6.000 cuitan berisi ketidakpercayaan terhadap KPU.
Temuan DPP Fisipol UGM ini pun sempat membuat khawatir karena banyak akun robot, yang secara sistematis mendelegitimasi KPU tanpa dasar dan bukti, dan cenderung menyebarkan hoaks.
BACA JUGA
Terkait hal tersebut, Core Doctoral Faculty di Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), Dr. Dicky Sofjan, berharap akun robot yang menyebarkan isu tidak benar terkait KPU dan Pemilu 2019, segera ditertibkan oleh aparat.
Karena tak cuma membuat resah, cuitan yang punya tendensi untuk menyudutkan salah satu pihak, dalam kasus ini adalah KPU dianggap bisa mengakibatkan konflik di lapisan masyarakat.
''Menurut saya, aparat harus bermain di sini. Untuk menertibkan dan mengamankan media sosial agar jangan terjadi kebohongan-kebohongan publik,'' buka Dr. Dicky Sofjan saat diwawancarai di Kantor Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (23/4/2019).
Ia menambahkan, kalau konflik yang ditimbulkan akan mengorbankan masyarakat di grassroots, lapisan masyarakat paling bawah.
''Karena yang jadi korban kan, pada akhirnya adalah masyarakat di grassroots (akar rumput--RED). Dan konflik itu pada akhirnya akan melibatkan masyarakat yang paling bawah, dan ini yang harus kita hindari,'' imbuhnya.
Selain penindakan oleh aparat yang berwenang, peningkatan pendidikan juga dianggap perlu untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat, supaya tidak mudah termakan isu atau kabar hoaks, yang pada akhirnya hanya menimbulkan konflik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
UMP DIY 2026 Diusulkan Naik Jadi Rp3,6 Juta hingga Rp4 Juta
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Hari Pertama Bertugas, Kajati DIY Petakan Kasus Korupsi
- Lansia 80 Tahun di Tulung Klaten Tercebur di Sumur 15 Meter
- Epson Kenalkan Produk TKDN dan Teknologi Hijau di Jogja
- Pabrik Tahu di Sragen Ludes Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya
- 4 Penerbang TNI AU Akan Kemudikan A400M dari Spanyol ke Halim Jakarta
- Biaya Haji 2026 Turun Rp1 Juta, Jemaah Bayar Rp54,92 Juta
- Omzet Peserta Naik 3 Kali Lipat di Inkubasi Bisnis Kawula Muda
Advertisement
Advertisement




