Advertisement

MUI Minta Bom Sri Lanka Tak Dikaitkan dengan Agama

Newswire
Senin, 22 April 2019 - 11:47 WIB
Sunartono
MUI Minta Bom Sri Lanka Tak Dikaitkan dengan Agama Ilustrasi bom, - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat dunia tidak mengaitkan aksi peledakan bom di beberapa lokasi di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019) sekitar pukul 09.00 waktu setempat dengan agama para pelakunya.

"Ini jelas-jelas merupakan perbuatan tercela dan tidak beradab serta harus ditindak dan dihentikan. Jangan dikaitkan dengan agama pelakunya agar masalah tidak melebar kemana-mana," kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas di Jakarta, Senin (22/4/2019).

Advertisement

Anwar mengatakan MUI mengutuk keras peledakan bom tersebut, yang menewaskan sekitar 200 orang dan menyebabkan setidaknya 450 orang terluka.

"MUI menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban, agar mereka tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini," tambah dia.

MUI berharap aparat kepolisian setempat bisa secepatnya mengungkap dan menangkap para pelaku tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut dan menyeret mereka ke pengadilan supaya bisa diadili dan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya.

Pada Minggu (21/4/2019) sekitar pukul 09.00 waktu setempat, bertepatan dengan Hari Paskah, ledakan terjadi di beberapa gereja dan hotel bintang lima di Kolombo.

Menurut kepolisian Sri Lanka, ledakan-ledakan tersebut menyebabkan sedikitnya 207 orang tewas dan 450 orang lainnya terluka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ribuan Penari Tampil di Alun-alun Wates, Pecahkan Rekor MURI

Ribuan Penari Tampil di Alun-alun Wates, Pecahkan Rekor MURI

Kulonprogo
| Rabu, 15 Oktober 2025, 19:47 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement