Advertisement
Takut Dipenjara karena Korupsi, Mantan Presiden Peru Menembak Kepalanya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Mantan Presiden Peru, Alan Garcia, bunuh diri dengan menembak kepalanya saat polisi tiba untuk menangkapnya atas tuduhan korupsi di rumahnya, Rabu (17/4/2019).
Pria berusia 69 tahun itu nekat menembak kepalanya untuk menghindari tuduhan skandal korupsi bernilai miliaran dolar Amerika Serikat. Akibat tindakan nekat itu, Alan Garcia meninggal dunia. Menurut Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Moran, Alan Garcia mengatakan kepada polisi akan memanggil pengacaranya. Dia kemudian mengunci diri di kamar. Beberapa saat kemudian, terdengar suara tembakan dari dalam kamarnya.
Advertisement
Dikutip dari The Guardian, Jumat (19/4/2019), Alan Garcia dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Tim medis beranggotakan 27 orang dikerahkan untuk menolong Alan Garcia. Menteri Kesehatan Peru, Zulema Thomas, mengatakan, kondisi Alan Garcia sangat memprihatinkan. Sebab, pria itu mengalami serangan jantung yang membuatnya pingsan.
Kondisi tersebut diperparah dengan peluru yang bersarang di kepalanya. Sejumlah ahli bedah saraf dikerahkan untuk menyelamatkan Alan Garcia. Sayang, nyawanya tak tertolong. "Kami harus menyadarkannya sampai tiga kali. Jantungnya tiga kali berhenti. Dia dalam kondisi rawan dan berbagai pemeriksaan telah dilakukan. Sayang, nyawanya tidak tertolong," kata Zulema Thomas.
Alan Garcia menjadi Presiden Peru pada 1985-1990 dan kembali menjabat 2006-2011. Selama ini, dia dipandang sebagai politikus garang dan orator terbaik di Amerika Latin. Namun, dia telah lama menghadapi tuduhan suap. Dia dituding menerima suap dari perusahaan konstruksi Brasil, Odebrecht, dalam proyek pembangunan sarana publik.
Alan Garcia adalah satu dari empat mantan presiden Peru yang terlibat skandal korupsi. Odebrecht mengaku menyuap pejabat Peru sebesar US$29 juta atau senilai Rp406 miliar dalam tiga kali masa pemerintahan. Sejumlah uang suap itu diduga diserahkan di periode kedua Alan Garcia menjabat sebagai presiden Peru. Dia dituding menerima uang US$100.000 atau setara Rp1,4 miliar dari Odebrecht untuk memberikan pidato kepada pengusaha Brasil di Sao Paulo, Mei 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
- Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
- Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
- Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
- TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
Advertisement
Advertisement