Advertisement
Grace Natalie Yakin PSI Melenggang ke Senayan 2024
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Partai baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal melaju ke DPR RI pada Pemilu 2019. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie masih optimistis walaupun partainya gagal melenggang ke Senayan.
Beberapa lembaga survei yang melakukan quick count menyebut suara PSI masih di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen, yaitu hanya di kisaran 2 persen suara nasional.
Namun, ternyata suara PSI moncer, Jakarta sebagai partai terbesar ke-4 dengan perolehan suara 7,9 persen (CSIS) hingga 8,1 persen (IndoBarometer) di belakang PDIP, PKS, dan Gerindra. Bahkan sanggup merebut suara terbanyak di beberapa TPS luar negeri.
"Walaupun kita kalah, tapi rasanya seperti menang, karena banyak yang telepon ke saya, ke pak Sekjen, untuk meneruskan perjuangan," ungkapnya selepas menghadiri pertemuan dengan petinggi TKN Jokowi-Ma'ruf di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019).
Menurut Grace, dukungan 2 persen suara nasional atau sekitar 3 juta penduduk sangat berarti bagi PSI yang berkampanye tanpa mengandalkan figur, tanpa politik agama, serta tanpa money politics.
Sebab itulah, apabila PSI benar-benar mendapatkan suara yang cukup banyak di DKI Jakarta, yang bahkan bisa saja mendapatkan salah satu kursi pimpinan DPRD, PSI akan menjaga semua amanah yang diharapkan para pemilih.
"Walaupun di tingkat provinsi, nanti yang PSI gagas adalah adanya transparansi pada kinerja dewan, dan itu bisa kita lakukan dengan kita akan merapikan aplikasi Solidaritas yang pernah kami luncurkan ke publik," jelas Grace.
"Semua anggota dewan wajib melapor setiap hari, rapat live, termasuk membahas peraturan daerah dan anggaran. Apalagi anggaran DKI yang jumlahnya fantastis Rp88 triliun," tambahnya.
Bukan hanya itu, aplikasi yang diusung PSI akan sanggup menampung aspirasi dan keluhan masyarakat untuk mendorong transparansi dan mengawasi kinerja anggota dewan.
"Jadi kita ingin membawa cara baru berpolitik. Supir grab dan gojek saja bisa kita nilai masa anggota dewan kita ngapain sehari-hari kita nggak tahu. Makanya ini akan menyenangkan," ujarnya.
"Kami tidak sabar menerapkan apa yang kita idam-idamkan, yaitu eksperimen politik yang ingin kita bawa. Kalau kita bisa bawa ini ke level DPRD nanti dan masyarakat bisa melihat cara kerja aplikasi ini, kami optimis sekali 2024 orang akan lebih banyak lagi masyarakat yang mendukung kami," tutup Grace.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Gratifikasi Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto
- Sejumlah Fakta Muncul dari Kecelakaan Maut Tol Ciawi, Kendaraan yang Terlibat, Jumlah Korban hingga Kronologi Kejadian
- Pembangunan Pusat Data Nasional Batam Disetop, Ini Alasannya
- Jadi Pejabat Pemerintah AS, Elon Musk Tutup Kantor Pusat USAID
- Pesta Seks di Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya: Masih Terus Didalami
Advertisement
DPRD Bantul Minta Sanksi Diperberat untuk Pelanggar Perda Miras
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bareskrim Naikkan Kasus Pagar Laut Tangerang ke Penyidikan, Surveyor hingga Pejabat ATR/BPN Diperiksa
- KPK Panggil Staf DPR RI Terkait Dugaan Korupsi CSR Bank Indonesia
- KPK Sita Uang hingga Tas dan Jam Tangan Saat Geledah Rumah Politikus Nasdem Ahmad Ali
- Myanmar Bakal Sanki Tegas Pejabat yang Terlibat Perjudian dan Penipuan
- KKB Papua Bakar Gedung Sekolah dan Kantor Kampung di Puncak
- Hasto Melawan Lewat Gugatan Praperadilan, KPK Nyatakan Siap Menghadapi
- Menkopolkam: Peredaran LPG 3 Kg Akan Diawasi Ketat
Advertisement
Advertisement