Advertisement
Komunitas Ini Satukan Cebong dan Kampret Melalui Fotografi Makro…

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komunitas Fotografi Makro, March Macro kembali menggelar gathering keempat kalinya di Candi Banyunibo, Dusun Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DIY pada Sabtu (30/3/2019) dan Minggu (31/3/2019). Kegiatan yang mengangkat tema Unity ini diikuti ratusan fotografer yang secara khusus membidangi fotografi makro baik secara nasional maupun internasional.
Penggagas Kegiatan March Macro #4 Teguh Santoso menjelaskan pemilihan Candi Banyunibo sebagai tempat kegiatan, selain menarik menjadi objek foto, sekaligus ada pesan kerukunan. Berdasarkan perkiraan para pakar, kata dia, pembangunan Candi Banyunibo antara 842 – 850 Masehi sebagai salah satu upaya menjaga kerukunan di antara umat beragama, khususnya Hindu dan Budha saat itu. Oleh karena itu, ia sepakat mengangkat tema tentang Unity, dengan harapan ada kerukunan yang tercipta di tengah panas perpolitikan jelang Pemilu 2019.
Advertisement
Isu itu sengaja diangkat tak lain karena akhir-akhir ini masyarakat mulai terkotak-kotak oleh pilihan masing-masing saat jelang Pemilu dan pilpres 2019. Teguh tidak menampik, kenyataan itu juga terjadi di kalangan komunitas fotografi makro, seperti halnya istilah cebong dan kampret. Karena itulah, melalui fotografi diharapkan bersatu tanpa melihat latar belakang dan perbedaan dalam menentukan pilihan pada Pilpres.
“Di Banyunibo ini sarat makna persatuan dan kerukunan, salah satunya itulah yang juga ingin kami bangun di acara ini. Bukan hanya masalah tempat, tetapi pada tahun politik yang penuh dengan polarisasi perbedaan yang begitu tajam di antara teman-teman sendiri, silaturahmi dan toleransi menjadi sebuah keharusan,” terang dia dalam rilisnya, Jumat (29/3/2019).
“Para fotografer makro yang penganut kecebong juga banyak, kampret juga banyak, saya persilahkan semua hadir, intinya kami ingin menyatukan seperti tema acara,” ujarnya.
Teguh mengatakan, dalam berkegiatan itu pihaknya melibatkan masyarakat sekitar, termasuk untuk menyediakan berbagai keperluan peserta seperti makanan. Kemudian menyediakan pameran foto dengan sasaran pelajar usia TK, SD hingga SMP yang berada di sekitar lokasi kegiatan serta lomba mewarnai foto makro bagi pelajar SD. ““Tujuannya adalah untuk lebih mengenalkan kehidupan hewan kecil di sekitar tempat tinggal mereka. Selain itu memberikan pesan kepada mereka tentang menjaga lingkungan,” ucapnya.
Ketua Panitia March Macro #4 Yanis Setiawan mengatakan jumlah peserta lebih dari 100 orang dari berbagai kota di Indonesia. Selain itu ada beberapa peserta seperti dari Malaysia. Meski pihaknya belum menggandeng Dinas Pariwisata, namun ia meyakini event tersebut mampu mendatangkan wisatawan ke DIY. Karena faktanya para peserta dari berbagai kota datang ke Jogja sembari berlibur, bahkan beberapa hari sebelum pelaksanaan sudah ada yang datang.
“Nilai tambah yang ingin kami unggulkan adalah keterlibatan masyarakat di sekitar Candi Banyunibo secara nyata pada event kali ini. Sajian kuliner kali ini sebagian akan disediakan ibu-ibu penduduk Desa di sekitar Candi Banyunibo, terutama pada saat hunting makro. Pameran foto macro di Pendopo Joglo yang berada di kawasan candi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Hadiri Groundbreaking Jembatan Pandansimo, Sultan: Jembatan Ini Tahan Gempa hingga 9 SR
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Setara dan Infid: Indeks HAM Era Jokowi Stagnan
- Kemenag Akan Dirikan Madrasah Berciri Khas Hindu, Bernama Widyalaya
- Soal Temuan BPK tentang Vaksin Covid-19 yang Sisa Banyak, Ini Penjelasan Bio Farma
- Kabar Gembira! Daop Surabaya Beri Diskon Tiket 20%
- Seorang Pembalap asal Jakarta Meninggal saat Latihan di Sirkuit Boyolali
- Kayan Calon PLTA Terbesar di Asia Tenggara Akan Pasok Listrik IKN, Bahkan se Kalimantan
- ASDP Kerja Sama OTA, Beli Tiket Ferry Kini Semakin Mudah dari Ponsel Pintar
Advertisement
Advertisement