Advertisement
LSP Kopi Indonesia Gencar Fasilitasi Barista Meraih Sertfikat

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia telah memfasilitasi para barista untuk mendapatkan sertifikat resmi dari pemerintah. LSP telah memfasilitasi kegiatan tersebut di 16 kota dan kabupaten, termasuk Solo.
“Saat ini ada 100 peserta yang ikut uji kompetensi dari 140 pendaftar yang telah kami seleksi. Dari 2.000 total peserta yang sudah ikut, 1.700 di antaranya lolos uji kompetensi,” jelas Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia Edy Panggabean.
Advertisement
Untuk memenuhi standar kompeten di bidang peracik dan pembuat minuman berbahan dasar kopi, terdapat 16 unit kompetensi yang wajib dipenuhi seorang pramuracik (barista). Masyarakat harus benar-benar kompeten.
Di Solo, uji kompetensi Sertifikasi Profesi Barista dilaksanakan selama dua hari, pada Selasa-Rabu (19-20/3/2019). Pada hari pertama, peserta dibekali materi dari 16 unit kompetensi oleh tim pemateri dari LSP Kopi Indonesia.
Materi uji meliputi, menyiapkan dan menghidangkan minuman nonalkohol, mengelola bahan baku, mengelola peralatan dan perlengkapan, mengoperasikan peralatan, mengoperasikan bar, menangani pelanggan, berkomunikasi secara lisan dalam bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar, bekerja sama dengan kolega dan pelanggan, mengelola area kerja, memutakhirkan pengetahuan tentang produk kopi, menangani situasi konflik, serta mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan tempat kerja.
Uji kompetensi dilaksanakan pada hari kedua dengan materi uji berupa wawancara, tes tertulis, observasi, demonstrasi, dan tes lisan. Sertifikasi tersebut berlaku selama tiga tahun pasca-peserta uji dinyatakan lulus dan kompeten. Setelah itu, dilaksanakan asesmen ulang dari lembaga penerbit sertifikasi.
Pegiat komunitas Karanganyar Coffee Society sekaligus perintis kedai kopi di Karanganyar, Dofi Meihantoro, menyampaikan sertifikasi profesi barista menjadi ajang menakar kapasitas diri.
“Saya ikut Sertifikasi Profesi Barista 2017 lalu. Ini buat menakar kapasitas diri. Terlebih buat barista yang bekerja ikut orang, pasti ada manfaatnya tersendiri,” jelasnya secara terpisah, Selasa sore.
Dofi menyampaikan sebagai pengelola kedai sekaligus tempat penyangraian biji kopi Dof Coffee, pihaknya tidak cukup mandek berproses selepas memegang sertifikat kompeten. “Kita justru perlu rajin ikut kelas kompetisi,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement