Advertisement
LSP Kopi Indonesia Gencar Fasilitasi Barista Meraih Sertfikat
Pengunjung melihat barista dalam menyeduh kopi di acara Ngopi Bareng di Taman Kelono Sewandono, Ponorogo, Sabtu (23/2 - 2019). (Istimewa/Pemkab Ponorogo)
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia telah memfasilitasi para barista untuk mendapatkan sertifikat resmi dari pemerintah. LSP telah memfasilitasi kegiatan tersebut di 16 kota dan kabupaten, termasuk Solo.
“Saat ini ada 100 peserta yang ikut uji kompetensi dari 140 pendaftar yang telah kami seleksi. Dari 2.000 total peserta yang sudah ikut, 1.700 di antaranya lolos uji kompetensi,” jelas Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia Edy Panggabean.
Advertisement
Untuk memenuhi standar kompeten di bidang peracik dan pembuat minuman berbahan dasar kopi, terdapat 16 unit kompetensi yang wajib dipenuhi seorang pramuracik (barista). Masyarakat harus benar-benar kompeten.
Di Solo, uji kompetensi Sertifikasi Profesi Barista dilaksanakan selama dua hari, pada Selasa-Rabu (19-20/3/2019). Pada hari pertama, peserta dibekali materi dari 16 unit kompetensi oleh tim pemateri dari LSP Kopi Indonesia.
BACA JUGA
Materi uji meliputi, menyiapkan dan menghidangkan minuman nonalkohol, mengelola bahan baku, mengelola peralatan dan perlengkapan, mengoperasikan peralatan, mengoperasikan bar, menangani pelanggan, berkomunikasi secara lisan dalam bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar, bekerja sama dengan kolega dan pelanggan, mengelola area kerja, memutakhirkan pengetahuan tentang produk kopi, menangani situasi konflik, serta mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan tempat kerja.
Uji kompetensi dilaksanakan pada hari kedua dengan materi uji berupa wawancara, tes tertulis, observasi, demonstrasi, dan tes lisan. Sertifikasi tersebut berlaku selama tiga tahun pasca-peserta uji dinyatakan lulus dan kompeten. Setelah itu, dilaksanakan asesmen ulang dari lembaga penerbit sertifikasi.
Pegiat komunitas Karanganyar Coffee Society sekaligus perintis kedai kopi di Karanganyar, Dofi Meihantoro, menyampaikan sertifikasi profesi barista menjadi ajang menakar kapasitas diri.
“Saya ikut Sertifikasi Profesi Barista 2017 lalu. Ini buat menakar kapasitas diri. Terlebih buat barista yang bekerja ikut orang, pasti ada manfaatnya tersendiri,” jelasnya secara terpisah, Selasa sore.
Dofi menyampaikan sebagai pengelola kedai sekaligus tempat penyangraian biji kopi Dof Coffee, pihaknya tidak cukup mandek berproses selepas memegang sertifikat kompeten. “Kita justru perlu rajin ikut kelas kompetisi,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Petugas Evakuasi 518 Ular di Bantul, Sebagian Besar di Permukiman
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tambah Pesawat untuk Modifikasi Cuaca Cegah Hujan di Jateng
- Polisi Selidiki Gedung Ambruk Ponpes Situbondo, 1 Santri Meninggal
- Pelaku Mafia Tanah Mbah Tupon Hanya Dituntut Paling Tinggi 2 Tahun
- Bahlil Minta Pertamina Buka Pengaduan Keluhan Pertalite
- Banjir Vietnam Tewaskan 10 Orang
- Tanggapan GoTo Terkait Penyusunan Perpres Mengatur Ojek Online
- 81.100 WNA Masuk ke DIY Sepanjang 2025, Lalu Lintas di YIA Meningkat
Advertisement
Advertisement



