Advertisement
Gempa di Lombok, Ada Sesar Baru tapi ...
Seorang warga membersihkan puing-puing rumahnya yang roboh pascagempa di Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB, Senin (20/8). Pascagempa bumi yang berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita mengakibatkan sejumlah rumah di daerah tersebut roboh dan puluhan warga mengungsi. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, MATARAM--Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan hasil analisis mekanisme sumber gempa bumi di Lombok pada 17 Maret 2019 menunjukkan bahwa gempabumi dipicu oleh penyesaran turun (normal fault). Gempa tersebut termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani.
"Gempa yang terjadi kemarin [17 Maret 2019] bukan berasal dari dua generator gempa besar seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, tetapi ada sesar baru yang belum terpetakan dan belum teridentifikasi," ujar Agus saat ditemui Bisnis.com di kantornya, Mataram, Selasa (19/3/2019).
Advertisement
.jpg)
Agus menyebut, sebelumnya ada dua generator gempa di NTB khususnya di Pulau Lombok yaitu di sisi selatan, di mana Lempeng Australia bergesekan dengan Pulau Lombok yang terletak sekitar 200 km di bagian selatan pulau Lombok. Pertemuan lempeng ini memikiki potensi gempa dan tsunami.
BACA JUGA
Selain di sisi selatan, bagian utara Pulau Lombok juga berpotensi gempa yang disebabkan oleh Sesar Naik Busur Belakang Flores. Sesar inilah yang menyebabkan gempa Lombok pada 2018 lalu yang tercatat terjadi gempa hingga lebih dari 2500 kali dalam periode 29 Juli hingga 30 Agustus 2018.
Untuk gempa pada 17 Maret 2019 yang menyebabkan terjadinya longsor di Air Terjun Tiu Kelep Lombok Utara ini, menurut pengamatan BMKG dirasakan di daerah Lombok Utara IV MMI, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, dan Sumbawa III-IV MMI; Karangasem III-IV MMI, Denpasar III MMI, dan Kuta III MMI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cakupan Imunisasi HPV Anak SD Baru Tercapai di 13 Provinsi
- Aturan Contra Flow CikampekBogor Selama Libur Nataru 2025
- Banjir dan Longsor Aceh: 326 Meninggal, 167 Belum Ditemukan
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah hingga 10 Desember
- Uji Klinis Vaksin Dengue Masuk Babak Baru dalam Riset Nasional
Advertisement
DPRD DIY Berharap Pemangkasan APBD 2026 Bisa Dibatalkan, Ini Alasannya
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Gol Zaccagni Bawa Lazio Singkirkan Milan di Coppa Italia
- Kedai Keumala Bagikan Makanan Gratis untuk Warga Aceh di Jogja
- Update! Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 5 Desember 2025
- Banjir dan Longsor Aceh: 326 Meninggal, 167 Belum Ditemukan
- 90 Siswa Kurang Mampu di Gunungkidul Terima Bantuan
- BUMKal Pandansari Wukirsari Sleman Hadirkan Kandang Ayam Telur Sehat
Advertisement
Advertisement



