Advertisement

Pemerintah Siapkan Dana Abadi Minimal Rp5 Triliun

Newswire
Senin, 18 Maret 2019 - 15:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pemerintah Siapkan Dana Abadi Minimal Rp5 Triliun Puan Maharani. (JIBI - Nicolous Irawan)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO--Dana abadi kebudayaan yang disiapkan oleh pemerintah minimal sebesar Rp5 triliun. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani. 

"Saat ini saya minta agar dicek oleh Mendikbud. Harapannya bisa lebih dari itu, bisa sampai Rp50 triliun," katanya saat mengisi Kuliah Umum dengan tema "Inovasi Seni Menuju Indonesia Maju dan Berbudaya di Era Industri 4.0" di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Senin (18/3/2019).

Ia mengatakan dana abadi kebudayaan ini untuk menjaga kearifan lokal dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Meski demikian, untuk mekanisme pemanfaatannya tengah dalam pembahasan dengan Mendikbud.

Ia mengatakan program tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap perkembangan kebudayaan di dalam negeri.

"Dengan program ini diharapkan pula minat anak bangsa terhadap kebudayaan bisa tersalurkan," katanya.

Sementara itu, bentuk kepedulian lain pemerintah terhadap perkembangan kebudayaan di Indonesia adalah dalam waktu ini pemerintah berencana bisa membangun tempat kesenian sekelas "opera house" yang ada di Sidney.

"Bayangkan kalau mahasiswa ISI bisa pentas di situ. Saya juga melihat dedikasi mahasiswa ISI terhadap kesenian dan kebudayaan Indonesia luar biasa," katanya.

Melihat dedikasi tersebut, ke depan pihaknya akan makin serius memberikan bantuan kepada ISI Surakarta agar makin berkembang.

"ISI harus dibantu agar lebih baik dari sekarang, salah satunya melalui bidik misi. Selain itu, mudah-mudahan dapat tambahan beasiswanya. Bagaimanapun juga keberadaan ISI sangat penting karena kalau tidak ada anak muda yang punya dedikasi budaya maka Indonesia pelan-pelan akan tergerus oleh modernisasi," katanya.

Di sisi lain, dikatakannya, kearifan lokal dan kebudayaan tidak boleh dihilangkan pakemnya.

"ISI ini punya tanggung jawab untuk memastikan itu. Gamelan Jawa ya Jawa, tidak boleh 'ngawur'," katanya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ratusan Mobil Angkutan Barang Terjaring Razia di Perbatasan Jogja

Jogja
| Senin, 04 Desember 2023, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement