Advertisement
Penyebaran Hoaks Didominasi Lewat Facebook

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Ketua Komite Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Santi Indra Astuti mengatakan Facebook menjadi sarana penyebaran kabar bohong atau hoaks paling dominan, kemudian diikuti WhatsApp dan Twitter.
"Masyarakat harus memahami bahwa hoaks berbahaya bagi masa depan bangsa. Masyarakat juga harus memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih mana berita yang benar dan yang keliru," kata Santi sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (16/3/2019).
Advertisement
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Mafindo, presentase kabar bohong di media sosial sepanjang Juli hingga Desember 2018 adalah Facebook 47,83%, WhatsApp 10,87% dan Twitter 8,90%.
Sedangkan sepanjang Januari 2019, kabar bohong di Facebook 49,59%, Twitter 12,84% dan WhatsApp 11,92%.
"Bentuk hoaks paling banyak pada semester II/2018 adalah gabungan foto-narasi 45,25 persen, narasi saja 30,63 persen dan gabungan video-narasi 14,22 persen," katanya.
Namun, sepanjang Januari 2019 terjadi perubahan komposisi, menjadi 34,86% narasi saja, gabungan foto-narasi 28,44% dan gabungan video-narasi 17,43%. "Perubahan komposisi itu menunjukkan hoaks yang beredar di masyarakat semakin canggih," katanya.
Karena itu, Santi mengatakan pembelajaran melek digital atau literasi digital harus dilakukan dengan melibatkan multisektor sebagai bagian untuk meningkatkan ketahanan informasi bangsa.
"Ini tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah saja, tetapi menjadi panggilan bagi siapa saja yang tidak ingin negeri ini larut dalam bencana informasi akibat hoaks," ujarnya.
Mafindo mencatat sepanjang 2018 hingga Januari 2019 terjadi 997 kabar bohong dan 488 diantaranya, atau 49,94%, bertema politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Kasus Mycoplasma Pneumoniae Ditemukan di Indonesia, DKK Solo Sudah Antisipasi
- Setelah 24 Jam, Pemancing Tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali Ditemukan
- 14 Juta Orang Diprediksi Masuk Jateng, Dishub Solo Petakan Jalan Rawan Macet
- Penataan Sriwedari Belum Jadi Prioritas APBD Solo 2024, Ini Kata Ketua DPRD
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Susun RPJPD 2025-2045, Kulonprogo Bangun Fly Over hingga Kembangankan Wilayah Utara
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Pusat Bahas Serius Pengungsi Rohingya, Menkopolhukam: Ada Dugaan TPPO
- Cegah Melonjaknya Kasus Covid-19, Pemeriksaan Kedatangan di Bandara Soekarno Hatta Diperketat
- Mutiara Baswedan dan Alam Ganjar Main Bareng
- Capres Anies Baswedan Apresiasi Warga Tionghoa di Cirebon Selalu Jaga Kerukunan
- Mensos Risma Khawatir Kian Banyak Anak Depresi Akibat Perundungan
- Menlu RI Kecewa, PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
- Buku Antologi Sudirman Said 'Bergerak dengan Kewajaran Dibedah 4 Guru Besar di Jogja
Advertisement
Advertisement