Advertisement
Prabowo Berkisah: Si Badu Simpan Dana di Luar Negeri
Capres-cawapres Nomor Urut 02 Prabowo (kiri)-Sandiaga Uno bersiap mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat pertama mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. - ANTARA/Sigid Kurniawan.
Advertisement
Harianjogja.com, BANDUNG--Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pakai nama Badu untuk berkisah tentang kekayaan negara yang mengalir ke luar negeri.
Prabowo memulai ceritanya kala Si Badu ingin membuka kebun kelapa sawit. Yang dilakukan Si Badu ialah meminta izin kepada bupati setempat, gubernur hingga ke Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhutanan. Setelah itu, si Badu menghampiri Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat untuk mendapatkan Hak Guna Usaha (HGU).
Advertisement
"Keluar HGU ini sertifikat HGU dari pemerintah RI juga kan karena Badan Pertanahan Indonesia jadi izin, izin, izin, keluar HGU," kata Prabowo pada pidatonya dalam acara Studium Generale 'Renaisans Indonesia' di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Kota Bandung, Jumat (8/3/2019).
Kemudian lanjut Prabowo, HGU itu digunakan Si Badu untuk menjadi jaminan ke bank pemerintah. Ternyata Si Badu mengajukan kredit.
BACA JUGA
Di sini Si Badu terlihat cerdik karena yang seharusnya satu hektare tanah cukup 3 ribu dolar AS, Si Badu malah ajukan 5 ribu dolar AS. "Kredit turun. Ada indeks satu hektare sekian ribu dolar. Si Badu ini pintar, satu hektare cukup 3.000 dolar, dia ajukan 5.000 dolar, itu namanya markup," ujarnya.
Si Badu berhasil mendapat kredit yang diinginkan. Akan tetapi kata Prabowo, ternyata Si Badu belum menanamkan pohon kelapa sawit sama sekali. Prabowo menyebut kalau uang Si Badu yang didapat dari kredit itu disimpan di luar negeri.
"Satu kubik kayu yang bagus Rp2 juta. Paling jelek Rp1 juta sajalah. Satu hektare berapa kubik? Dia belum tanam satu pohon kelapa sawit, dia untung lagi. Bayangkan kalau HGU-nya 100 ribu hektare," tuturnya.
Si Badu pun kembali mendapat keuntungan setelah kebun sawitnya mulai berjalan. Si Badu membuat pabrik pengolahan minyak kelapa yang nantinya dijual ke luar negeri. "Dia bangun pabrik, bikin minyak kelapa sawit. Dikirim pakai mobil tangki yang bahan bakarnya solar. Solar itu disubsidi pakai APBN. Diantarkan menggunakan jalan kabupaten, melalui jembatan kabupaten, melalui jalan provinsi, didanai APBD, uang dari rakyat. Lalu melintasi jalan nasional yang dibiayai APBN," tuturnya.
"Sampai ke pelabuhan yang dibangun pemerintah. Pembayaran [jual beli minyak] ditaruh di luar negeri," ucap Prabowo menambahkan.
Prabowo kemudian membayangkan tanah, air, jaminan serta jalan yang digunakan Si Badu itu milik negara. Itu dimanfaatkan Si Badu untuk menyimpan dana di luar negeri. "Bayangkan tanah, air, izin, jaminan dan jalan itu milik negara. Solar disubsidi APBN, pelabuhan dibangun negara, dia [Badu] kirim kelapa sawit, uangnya disimpan di luar negeri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, KAI Commuter Imbau Manfaatkan Jadwal Tambahan
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Praktik Mobil Bekas Nol Kilometer Guncang Industri Otomotif China
- Justin Hubner Resmi Lamar Jennifer Coppen, Beri Cincin untuk Kamari
- MPV Listrik Luxeed V9 Hadirkan Airbag Helm Pertama di Dunia
- 99 Warga Binaan di DIY Terima Remisi Natal 2025, 3 Bebas
- Imani Dia Smith, Aktris Broadway The Lion King, Meninggal Tragis
- Elon Musk Bagi Router Starlink Gratis untuk Pelanggan Lama
- Mayat Bayi Ditemukan di Condongcatur Sleman, Diduga Tewas 5 Hari
Advertisement
Advertisement



