Advertisement

Ribuan Warga Terdampak, Banjir Madiun Meluas di 8 Kecamatan

Newswire
Kamis, 07 Maret 2019 - 12:57 WIB
Sunartono
Ribuan Warga Terdampak, Banjir Madiun Meluas di 8 Kecamatan Ilustrasi sejumlah warga berjalan menembus banjir yang melanda Desa Pasi Leuhan, di Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Rabu (10/10). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di Provinsi Aceh mengakibatkan ratusan rumah warga terendam banjir di Kabupaten Aceh Barat, Aceh Tamiang, Bireun, Nagan Raya, Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Barat Daya. - ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Advertisement

Harianjogja.com, MADIUN--Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur meluas hingga ke 35 desa di delapan kecamatan dari sebelumnya yang hanya di empat kecamatan, dengan jumlah warga yang terdampak mencapai ribuan orang.

"Saat ini kami fokus pada keselamatan manusianya. Untuk data masih koordinasi dengan dinas terkait," ujar Bupati Dawami kepada wartawan saat berada di posko bencana wilayah Kecamatan Balerejo, Rabu (6/3/2019) malam.

Advertisement

Data BPBD Kabupaten Madiun mencatat delapan kecamatan itu meliputi Kecamatan Madiun, Saradan, Pilangkenceng, Balerejo, Wungu, Sawahan, Mejayan, dan Wonoasri.

Bupati Madiun Ahmad Dawami membenarkan jika jumlah warganya yang terdampak banjir mencapai ribuan orang dan mungkin masih terus bertambah karena proses evakuasi ke tempat pengungsian yang aman masih terus dilakukan.

Guna penanganan yang maksimal, jajarannya telah mendirikan posko bencana dan dapur umum di tiap kecamatan yang terdampak banjir. Sedangkan posko kesehatan didirikan di tiap desa yang terdampak banjir.

"Sehingga, jika ada warga korban banjir yang sakit bisa langsung ditangani. Sedangkan posko bencana tingkat kabupaten berada di Kantor Kecamatan Balerejo," ujar Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu.

Ia mengatakan banjir di wilayah Kabupaten Madiun disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari terakhir. Selain itu, luapan air dari sungai Bengawan Solo juga membuat air banjir di Kabupaten Madiun sulit untuk keluar.

Hingga pukul 19.00 WIB, hujan deras masih mengguyur wilayah Madiun sejak sore. Petugas BPBD, TNI, polisi, SAR masih bersiaga dan melakukan penyisiran guna mengantisipasi warga yang masih terjebak banjir.

Ketinggian air belum surut sepenuhnya. Sementara ribuan warga yang terdampak banjir, dilaporkan mengungsi ke kantor desa setempat ataupun ke rumah warga yang aman.

Data sementara BPBD Kabupaten Madiun menyebutkan wilayah yang terdampak banjir antara lain, di Kecamatan Madiun, terdapat delapan desa, yakni Desa Dampelan, Sendangrejo, Sumberejo, Tanjungrejo, Banjarsari, Tulungrejo, Nglames, Betak. Dengan jumlah warga terdampak mencapai 238 KK

Kecamatan Saradan, banjir melanda lima desa, yakni Desa Klumutan, Sukorejo, Sugihwaras, Bener, Bongsopotro. Dengan jumlah warga terdampak 100 KK. Kecamatan Pilangkenceng, banjir melanda tujuh desa, yakni Desa Purworejo, Kedungrejo, Wonoayu, Bulu, Pulerejo, Ngengor, Kedungmaron. Dengan jumlah warga terdampak 1.447 KK.

Kecamatan Balerejo, banjir melanda 11 desa, yakni Desa sogo, Warurejo, Garon, Pecinan, Jerukgulung, Glonggong, Sumber Bening, Tapelan, Babadan Lor, Kuwu, Balerejo. Dengan jumlah warga terdampak 2.174 KK.

Adapun di Kecamatan Sawahan, tidak ada warga yang terdampak, hanya lahan pertanian yang terdampak. Kecamatan Mejayan, banjir melanda satu desa, yakni Desa Ngampel, dengan jumlah warga terdampak 72KK.

Kemudan Kecamatan Wungu, banjir melanda dua desa, yakni Desa Tempursari dan Mojorayung, dengan jumlah warga terdampak 225 KK. Dan Kecamatan Wonoasri melanda satu desa, yakni Desa Buduran, dengan jumlah warga terdampak 61 KK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement