Advertisement
BUMN Didorong Bersinergi Bangun Hilirisasi Batu Bara
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan).(JIBI/Bisnis Indonesia - Endang Muchtar)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mendorong BUMN untuk bersinergi dalam mendukung hilirisasi produk tambang dalam negeri demi meningkatkan nilai tambah, menekan impor dan biaya produksi.
"Hilirisasi di sektor pertambangan merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah produk tambang dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Menteri BUMN dalam keterangan resminya di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Senin (4/3/2019).
Advertisement
Dia menjelaskan bahwa sinergi penting dilakukan untuk menciptakan efisiensi dalam industri batubara, gas, pupuk dan kimia.
Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA Arviyan Arifin menambahkan bahwa hilirisasi akan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional dengan berkurangnya impor terhadap produk yang dihasilkan seperti LPG dan Naphta serta memproduksi pupuk urea dengan ongkos produksi yang diharapkan lebih efisien.
BACA JUGA
"Kami ingin menciptakan nilai tambah, mentransformasi batubara menjadi ke arah hilir dengan teknologi gasifikasi, dengan menciptakan produk akhir yang memiliki kesempatan nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan sekadar produk batubara. Dengan demikian, hal ini diharapkan akan semakin menguntungkan perusahaan," katanya.
Ia menegaskan bahwa dengan jumlah sumber daya batubara yang dimiliki PTBA sebesar 8 miliar ton, proyek itu suatu keharusan dan keniscayaan yang harus dijalankan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi dari cadangan yang ada. Dengan adanya industri tersebut, pihaknya berharap keberadaan tambang ini akan terus ada hingga 100 tahun ke depan.
Pencanangan industri hilirisasi batubara di Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ) merupakan tindak lanjut dari Head of Agreement Hilirisasi Batubara yang telah ditandatangani oleh empat perusahaan yaitu PTBA, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Chandra Asri Petrochemical.
Di kawasan Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ) nantinya akan dibangun empat kompleks pabrik meliputi pabrik coal to syngas, pabrik syngas to urea, pabrik syngas to dimethyl ether (DME) dan pabrik syngas to polypropylene sebagai langkah besar pengembangan hilirisasi batubara dalam negeri. Pabrik pengolahan gasifikasi batubara ini ditargetkan beroperasipada November 2022.
Proyek hilirisasi ini diharapkan akan mampu menghasilkan 500 ribu ton urea per tahun, 400 ribu ton DME per tahun dan 450 ribu ton polypropylene per tahun. Sementara untuk menghasilkan produk-produk tersebut dibutuhkan batubara sebagai bahan baku utama sebesar tujuh juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 28 Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KA Bandara Jogja, Senin 27 Oktober 2025
- Cek! Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Senin 27 Okt 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Hujan Ringan, Senin 27 Okt 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Senin 27 Okt 2025
- Belasan Pelajar Gunungkidul Akan Bertanding di Popnas 2025 di Jakarta
- Hasil El Clasico, Real Madrid Vs Barcelona, Los Blancos Makin Kokoh
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Sleman Hari Ini, Senin 27 Okt
Advertisement
Advertisement



