Advertisement
Indonesia Akan Bangun Masjid di Filipina yang Hancur Akibat Krisis Marawi
Advertisement
Harianjogja.com, BANJAR PATROMAN-- Pemerintah Indonesia akan membangun kembali masjid raya di Filipina yang hancur akibat Krisis Marawi. Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Dan Indonesia, Presiden (Joko Widodo) sudah menyetujui untuk membantu membangun kembali masjid raya yang hancur akibat perang di Marawi. Ini sangat penting sebagai tanda bahwa Indonesia selalu berperan yang baik untuk bangsa-bangsa tersebut," kata Wapres JK saat menutup Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, Banjar Patroman, Jawa Barat, Jumat (1/3/2019).
Advertisement
JK mengatakan konflik yang terjadi di sejumlah negara Islam atau konflik keagamaan di negara kawasan umumnya terjadi karena adanya ketidakadilan terhadap kelompok masyarakat tersebut.
"Kalau kita melihat dunia Islam pada hari ini, maka tidak lepas daripada masalah kedaulatan dan masalah keadilan yang menyebabkan satu sama lain berperang. Begitu juga sekitar negara Asean ini. Di Filipina, alhamdulillah sudah hampir selesai persoalannya," jelas Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
Upaya Pemerintah Indonesia tersebut merupakan bentuk kepedulian Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, dalam membantu konflik keagamaan di negara-negara Asean.
Indonesia, lanjut Wapres, memiliki peran penting untuk mewujudkan perdamaian di negara-negara kawasan Asean yang sedang berkonflik, seperti Thailand Selatan, Myanmar dan juga Filipina.
Dalam Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2019 tersebut, salah satu rekomendasi ulama adalah mengoptimalkan peran NU dalam mewujudkan perdamaian dunia dengan menyelesaikan konflik internasional. Ketua PBNU Said Aqil Siroj mengatakan semangat Islam Nusantara menjadi acuan bagi NU untuk menjalankan peran perwujudan perdamaian tersebut.
"Peran NU mewujudkan perdamaian dunia dengan semangat Islam nusantara, Islam yang damai, Islam yang harmonis, Islam santun, anti-kekerasan dan anti-radikalisme," kata Said Aqil.
Sejumlah upaya perdamaian yang dilakukan NU antara lain mempertemukan faksi-faksi berkonflik di Afganistan, menjadi penengah konflik Suni dan Syiah di Iraq, serta saat ini mencoba mendamaikan konflik Uighur di China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Advertisement