Advertisement

Ini Gambaran Proyek Tol Langit Pemerintah yang Ditargetkan Tuntas Tahun Ini

Wisnu Wage Pamungkas
Minggu, 24 Februari 2019 - 20:03 WIB
Budi Cahyana
Ini Gambaran Proyek Tol Langit Pemerintah yang Ditargetkan Tuntas Tahun Ini Menkominfo Rudiantara - JIBI/Bisnis Indonesia/Muhammad Ridwan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA —Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan proyek “Tol Langit” Palapa Ring Timur yang akan membuat kecepatan internet di Indonesia melesat bisa tuntas dan dioperasikan pada 2019.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan proyek ini konsepnya dibuat sejak 2005-2006 dan saat ini mulai diakselerasi, seiring mulai tuntasnya proyek Palapa Ring Barat dan Tengah. Palapa Ring Barat beroperasi pada Maret 2018 lalu, sementara Palapa Ring Tengah Januari 2019. “Yang belum selesai itu Timur,” kata dia di Gedung Sate, Bandung, Jumat (22/2/2019).

Advertisement

Menurut dia, proyek Palapa Ring Timur cukup berat karena memiliki tantangan yang cukup tinggi. Dia menunjuk Provinsi Papua Barat yang jumlah kabupatennya mencapai 41 daerah. Belum urusan kontur pegunungan yang harus disiati lewat teknologi baru. “Enggak bisa narik kabel lewat gunung jadi harus pakai microwave,” ujarnya.

Teknologi microwave yang berkapasitas besar tersebut, menurut dia, bisa dipakai lewat akses udara. Rudi memastikan dengan pemilihan teknologi tersebut, proyek Palapa Ring Timur kini sudah mencapai angka 91% per Februari ini. “Insyaallah kuartal kedua ini mudah-mudahan tidak lebih dari Mei atau Juni konstruksi selesai sehingga pertengahan tahun diintegrasikan keseluruhannya. Itu progres Palapa Ring,” tuturnya.

Selain microwave, untuk wilayah tertentu Kemenkominfo menggunakan pilihan fiber optic laut dan darat. Teknologi ini diterapkan di wilayah Jayapura, Merauke dan Pulau Aru serta Saumlaki. Dia mencatat, total panjang fiber optic di laut mencapai 8.000 kilometer. “Daratnya 4.000 kilometer. Ditambah microwave karena kalau darat tidak bisa ditarik, kan harus microwave di pegunungan Papua,” paparnya.

Teknologi microwave ini menurut Rudi disiapkan untuk jaringan Internet berkecepatan tinggi baik 3G hingga 4G. Memakai skema KPBU, pihaknya memastikan pemerintah tidak keluar duit sama sekali dalam pembangunan proyek ini. “Tetapi nilai avaibility payment yang harus dibayarkan itu mungkin mendekati Rp21 triliun dalam jangka waktu 15 tahun,” tuturnya.

Setelah terbangun, Palapa Ring Timur menurutnya akan memiliki operator yang merupakan gabungan dari konsorsium swasta. Ini sama halnya dengan operator Palapa Ring Barat yang dipegang swasta sementara untuk Palapa Ring Tengah oleh BUMN. “Tahun ini operasional semua,” ujarnya.

Rudi menjamin internet kecepatan tinggi bisa dinikmati masyarakat Papua, mengingat kapasitas bandwith-nya mencapai 1 gigabita. Memang dibandingkan dengan fiber optic yang kapasitasnya bisa terabita menurutnya masih kalah jauh. “Itu berapa ribu giga, itu tergantung pada terminalnya. Kalau kurang, kita tinggal upgrade ujung-ujungnya saja, terminalnya,” katanya.

Ketika Tol Langit ini beroperasi seluruhnya, Rudi mengaku tergantung pada layanan yang akan diterapkan apakah 4G, bukan 5G. Pihaknya menilai teknologi 5G jika masuk ke Indonesia paling digunakan oleh bisnis seperti halnya yang terjadi di luar negeri saat ini.

“5G belum ada untuk yang consumer, ritel. Sekarang itu kecepatannya puluhan kali bahkan 100 kali dari sekarang, apakah masyarakat mau membayar 10 kali yang lebih mahal? Itu mikir dua tiga kali, jadi 5G untuk bisnis dan korporasi,” paparnya.

Rudi melihat kesiapan Indonesia menerima 5G tergantung pada Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengingat kebutuhan akan internet super cepat tersebut kemungkinan besar dimanfaatkan pertama kali oleh pelaku usaha di kawasan industri. “Tergantung Pak Airlangga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar

Jogja
| Selasa, 01 Juli 2025, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement