Advertisement

KPK Siapkan Hasil Visum Korban karena Pemprov Papua Membantah Pemukulan

Ilham Budhiman
Selasa, 05 Februari 2019 - 17:55 WIB
Budi Cahyana
KPK Siapkan Hasil Visum Korban karena Pemprov Papua Membantah Pemukulan Ilustrasi penyidik KPK bertugas membawa barang bukti. - Antara/Galih Pradipta

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - KPK akan memberikan hasil visum korban pemukulan untuk membuktikan adanya pemukulan oleh penyelidik KPK. Di sisi lain, Pemprov Papua membantah adanya pemukulan.

"Terkait dengan hasil visum yang telah dilakukan, nanti tentu akan menjadi bagian dari pembuktian adanya penganiayaan terhadap pegawai KPK," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Selasa (5/2/2019).

Advertisement

Selain itu, menurut Febri, rekam medis termasuk saat dilakukan operasi juga dapat menjadi fakta yang menguatkan terkait adanya tindak penganiayaan. Menurut Febri, korban pemukulan itu telah dioperasi pada bagian hidung dan jahitan pada bagian mata kiri di wajah.

"Bukti-bukti seperti ini, kami yakini akan berbicara dengan sendirinya tentang kondisi korban. Untuk pertanyaan siapa yang melakukan penganiayaan, tentu akan lebih baik jika kita mempercayakan hal tersebut pada tim Polri yang sudah mulai bekerja," ujar Febri.

Muhamad Gilang, korban pemukulan, dinyatakan harus beristirahat dan menjalani perawatan sekitar 4 sampai 5 hari setelah dioperasi. 

Febri menyatakan dirinya dan pimpinan KPK juga telah menjenguk Gilang untuk memastikan kondisi korban pada Senin (4/2/2019) malam kemarin. 

Di samping itu, KPK memastikan setiap risiko yang diterima pegawai dalam menjalankan tugasnya merupakan tanggung jawab KPK baik tanggungjawab keamanan, medis ataupun pendampingan hukum.

Sebelumnya, dua penyelidik KPK diduga dianiaya sekelompok orang saat bertugas mengecek laporan adanya dugaan tindak pidana korupsi, di Hotel Borobudur pada Sabtu (2/2/2019) tengah malam.

Kedua penyelidik diduga dianiaya bersamaan dengan rapat evaluasi terhadap APBD Papua antara Pemprov Papua, DPRD Papua dan Kemendagri.

Rapat tersebut dihadiri Gubernur Papua Lukas Enembe, Ketua DPRD, anggota DPRD Papua, Sekretaris Daerah Papua Hery Dosinaen dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Kedua penyelidik KPK tersebut kemudian malah dibawa oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya dan diduga dipukuli. Padahal, dua petugas itu telah memberitahu identitasnya sebagai pegawai KPK. 

Bantah Penganiayaan

Pemprov Papua malah membantah adanya pemukulan terhadap penyelidik KPK saat menjalankan tugasnya. Kabag Protokol Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Papua Gilbert Yakwar menyatakan yang terjadi sesungguhnya adalah tindakan dorong mendorong karena perasaan emosional lantaran diduga akan melakukan penyuapan yang akan berujung pada OTT KPK.

“Keduanya dalam keadaan fresh di Polda Metro Jaya. Mereka sehat serta tidak terdapat adanya luka sobekan pada bagian hidung atau wajah yang bersangkutan, sehingga membutuhkan tindakan operasi,” katanya dalam siaran pers, Senin (5/2/2019).

Sebelumnya, kata dia, pegawai KPK tersebut telah mengambil gambar pejabat Pemprov Papua secara diam-diam yang dibuktikan dengan pemeriksaan ponsel miliknya. Awalnya, lanjut Gilbert, orang itu juga tidak mengaku sebagai petugas KPK.

Atas adanya kejadian ini, KPK maupun Pemprov Papua saling melaporkan ke Polda Metro Jaya. Pemprov Papua melapor dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pakar Hukum Universitas Widya Mataram Sebut Ade Armando Tak Paham Sejarah Keistimewaan DIY

Jogja
| Selasa, 05 Desember 2023, 01:27 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement