Advertisement
Sepakat Bersahabat, 2 Desa di Tiongkok Cabut Larangan Pernikahan
Ilustrasi pernikahan - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, TIONGHOA- Aturan baru diterapkan dua desa Tiongkok. Larangan menikah antarwarga dari dua desa di Provinsi Guangdong, Tiongkok secara resmi telah dicabut.
Peraturan yang berlaku selama ratusan tahun tersebut berakhir setelah dua desa, yakni Dachanglong dan Tangkeng, telah menjadi desa kembar, demikian dilaporkan media resmi setempat, Rabu (2/1/2019).
Advertisement
Pencabutan larangan ditandai dengan pertukaran plakat kayu, yang terbuat dari pohon yang sama, oleh para keluarga dua desa, Ma dan Chen.
Pertukaran plakat kayu mencerminkan bahwa kedua desa tersebut secara resmi telah menjalin persahabatan.
BACA JUGA
Jarak yang memisahkan kedua desa itu hanya 4 kilometer. Masing-masing desa berpenduduk sekitar 35.000 jiwa.
Setelah warganya merantau ke berbagai negara seperti lazimnya di wilayah Tiongkok selatan, jumlah populasi desa meningkat, masing-masing diperkirakan 200.000 jiwa.
Pencabutan aturan adat tersebut menyita perhatian warga China dan kaum Tionghoa di berbagai negara.
"Semua orang Tiongkok di dalam dan luar negeri menyambut gembira adanya berita bahwa kaum muda dari kedua desa sekarang sudah bisa menjalin hubungan dan menikah," tulis Chen Muzhen, seorang Tionghoa yang tinggal di Thailand, di akun Wechat resmi China News Service.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jelang El-Clasico, Rel Madrid Ingin Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan
- Harga Bahan Baku Tinggi, Perajin Perak Kotagede Diminta Go Digital
- Kementerian ATR/BPN Genjot Penyelesaian RDTR dan Integrasi OSS
- Hamas Ajak Faksi Palestina Bahas Tahap Baru Gencatan Gaza
- Warga Bantul Curhat Soal Keamanan, Polda DIY Siap Tindaklanjuti
- Drama 3 Kartu Merah Tersaji Saat Persebaya Ditahan PSBS di Sleman
- Erick Thohir Tempuh Jalan Musyawarah Hadapi IOC
Advertisement
Advertisement




