Advertisement
Gunung Semeru Bakal Ditutup untuk Pendakian Mulai 3 Januari 2019
Advertisement
Harianjogja.com, MALANG -- Gunung Semeru di Jawa Timur bakal ditutup secara total untuk pendakian mulai 3 Januari 2019, hingga waktu yang belum ditentukan atau sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), John Kenedie, mengatakan penutupan kegiatan pendakian tersebut diambil setelah memperhatikan kondisi cuaca yagn cenderung semakin memburuk, dan disertai dengan hujan lebat dan potensi adanya pohon tumbang yang dapat mengancam keselamatan pendaki dan pengunjung Gunung Semeru.
Advertisement
"Untuk sementara, pendakian ke Gunung Semeru ditutup secara total mulai 3 Januari 2019, sampai dengan pemberitahuan selanjutnya," kata John Kenedie, di Kota Malang, Rabu (26/12/2018).
Dia menambahkan penutupan jalur pendakian di Gunung Semeru tersebut setelah mempertimbangkan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini semakin memburuk.
Diperkirakan, ungkap dia, pada periode Januari hingga April 2019, intensitas curah hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang akan terjadi di kawasan Gunung Semeru.
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan adanya pohon yang tumbang pada jalur-jalur pendakian di Gunung Semeru, langkah yang diambil Balai Besar TNBTS tersebut merupakan upaya antisipatif untuk menghindari kejadian pohon tumbang dan tanah longsor.
"Jadi penutupan pendakian ini lebih kepada upaya antisipatif, dari kejadian seperti pohon tumbang dan longsoran. Langkah ini kita ambil sebelum hal itu terjadi dan menimbulkan korban," ujar John Kenedie.
John Kenedie menambahkan penutupan pendakian Gunung Semeru tersebut juga bertujuan untuk memulihkan dan merevitalisasi ekosistem di sepanjang jalur pendakian, dalam upaya untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, termasuk ekosistem di Gunung Semeru.
Pemulihan ekosistem di Gunung Semeru, jelas dia, bersifat alamiah, setelah kurang lebih selama 8-9 bulan terdapat aktivitas pengunjung di dalam kawasan. Diharapkan, dalam proses pemulihan ekosistem tersebut bisa berjalan dengan baik, dengan adanya curah hujan yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
Advertisement
Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
- Jenazah Pendiri Mustika RatuMooryati Soedibyo Akan Dimakamkan di Bogor Rabu Siang
- BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini
- Sirekap Bakal Digunakan pada Pilkada Serentak 2024
- Prabowo Ingin Membangun Koalisi Kuat
- Heboh Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
- Ilmuwan di China Ciptakan Berlian Buatan dari Bunga Peony
Advertisement
Advertisement