Advertisement
Pentingnya Siap Siaga, 34% Korban Bencana Selamat karena Kemampuan Diri Sendiri
Simulasi bencana alam, Selasa (3/4/2018). (Harian Jogja - Jalu Rahman Dewantara)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Siap siaga dan membekali diri dengan kemampuan tanggap darurat itu penting. Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) B Wisnu Widjaya mengatakan 34,9% orang selamat saat kejadian bencana karena mampu menyelamatkan diri sendiri.
"Karena itu tidak usah tergantung kepada tim penolong saat terjadi bencana tapi ibu-ibu bisa menyelamatkan diri sendiri dan keluarga," katanya pada Kick off program Hari Kesiapsiagaan Bencana dalam memperingati Hari Ibu di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Advertisement
Lebih lanjut dia mengatakan dari survei yang dilakukan di Jepang tersebut, 31,9 persen korban bencana selamat karena diselamatkan oleh keluarga.
Sedangkan 28,1% mampu bertahan dan selamat dari bencana karena pertolongan dari tetangga, sementara yang dapat diselamatkan oleh regu penyelamat hanya 5%.
BACA JUGA
Karena itu menurut dia kuncinya adalah kesiapsiagaan individu terhadap bencana dalam hal ini perempuan atau ibu-ibu yang paling memahami keadaan rumahnya.
Menurut Wisnu, cara sederhana untuk menyelamatkan diri dari bencana dimulai dari rumah dengan memahami rumah sendiri dengan baik.
"Kalau panik ke mana harus menyelamatkan diri, ke mana harus keluar dan di mana letak barang-barang yang berbahaya harus diketahui. Yang paling penting adalah membangun insting untuk selamat," tambah dia.
Dia mengatakan, dalam setiap kejadian bencana perempuan dan anak-anak menjadi korban yang paling rentan dan perlu perlakuan khusus.
Karena itu perlu peningkatan pengetahuan terutama perempuan dan ibu bagaimana menghadapi bencana untuk diri sendiri, keluarga dan tetangga.
Terlebih lagi wilayah Indonesia yang berada di kawasan rawan bencana alam yang kapan saja bisa terjadi maka kesiapsiagaan sangat penting.
Ancaman bencana seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, tsunami, gunung meletus dan lainnya juga bisa terjadi kapan saja ditambah karena berbagai faktor seperti pertambahan penduduk, perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
Advertisement
Stunting di Jogja Turun, Wali Kota Targetkan di Bawah 10 Persen
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Festival Literasi Menoreh Expo Geliatkan Minat Baca Siswa
- Warga Bantaran Sungai Jogja Dilibatkan BPBD dalam Simulasi EWS Banjir
- 3 Rempah Dapur Ini Efektif untuk Antiinflamasi
- Polisi Turun Tangan Selidiki Kecelakaan Kereta Api di Prambanan Sleman
- Demi Keamanan, Mobil Listrik di Australia Wajib Keluarkan Suara
- Sebuah Kantor Perusahaan Transportasi Ditembak OTK, Polisi Olah TKP
- Lebih dari 6 Ribu Tesla Cybertruck Ditarik, Ini Masalahnya
Advertisement
Advertisement



