Advertisement

Lava Pijar Merapi Meluncur ke Hulu Kali Gendol

Adib Muttaqin Asfar
Senin, 17 Desember 2018 - 03:25 WIB
Budi Cahyana
Lava Pijar Merapi Meluncur ke Hulu Kali Gendol Pemandangan Gunung Merapi dari Kalitalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat (30/11/2018). - JIBI/Solopos/Taufiq Sidik Prakoso

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA -- Aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat pada Minggu (16/12/2018) malam. Pada pukul 19.18 WIB, terjadi guguran lava pijar dari bukaan kawah Merapi yang meluncur ke hulu Kali Gendol. Namun saat ini Merapi tetap aman.

Situasi tersebut diinformasikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Twitter @BPPTKG. Meski demikian, BPPTKG memastikan bahwa intensitas guguran lava Merapi masih rendah.

Advertisement

"Pada tanggal 16 Des 2018 jam 19:08 WIB teramati guguran lava yang mengarah ke bukaan kawah yaitu hulu Kali Gendol dengan jarak luncur sebesar 300 m. Saat ini intensitas guguran masih rendah," kicau akun @bpptkg, Minggu malam.

Guguran lava tersebut teramati dari Stasiun CCTV Deles, Klaten. Meski meluncur ke arah Kali Gendol, Sleman, kondisi lereng Merapi saat ini tetap aman. Status Merapi pun saat ini masih waspada atau belum ada perubahan.

BPPTKG mengimbah masyarakat lereng Merapi untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Lembaga itu kembali menegaskan agar warga tak memasuki kawasan di radius 3 km dari puncak Merapi.

"Masyarakat di Kawasan Rawan Bencana III dihimbau utk terus mengikuti informasi pertumbuhan kubah & guguran lava. Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktifitas penduduk."

Sebelumnya, Kepala BPPTKG Jogja, Hanik Humaida, mengatakan status Gunung Merapi saat ini masih berada pada level II atau waspada. Kubah lava baru yang diperkirakan muncul pada 11 Agustus 2018 lalu hingga kini terus mengalami pertumbuhan. Volume kubah lava hingga Kamis (13/12/2018) sebesar 359.000 m kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 2.200 meter kubik per hari.

“Erupsi cenderung bersifat efusif dengan ditandai tumbuh kubah lava. Sampai saat ini statusnya waspada artinya di atas normal,” kata Hanik saat ditemui wartawan seusai kegiatan Identifikasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana Provinsi Jawa Tengah di Hotel Galuh Prambanan Klaten, Sabtu (15/12/2018)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement